Rabu, September 24, 2025
Beranda blog Halaman 99

Gus Menteri Sambangi Dua BUMDes di Tuban

0

Tuban, MMCIndonesia.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bersama Nyai Lilik Umi Nasriyah menyambangi Pantai Semilir di Desa Socorejo Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Minggu (30/5/2021).

Gus Menteri, sapaan akrabnya disambut oleh Ketua DPRD Tuban Miyadi, anggota DPR Ratna Juwita, Anggota DPRD Jawa Timur Fauzan Fuadi dan Kepala Desa Socorejo Zubas Arief Rahman Hakim dan pengelola BUMDes Maju Mandiri Sejahtera

Gus Menteri sempat menyambangi salah satu outlet yang dikelola BUMDes untuk melihat dan mengetahui langsung perkembangannya.

Gus Menteri memuji keadaan alam di Pantai Semilir yang disebutnya sangat sejuk dan berbeda dengan pantai-pantai seperti biasanya.

“Pantai ini sangat layak jual karena sejuk dan dingin,” kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Gus Menteri mengatakan, keunggulan yang dimiliki oleh pantai ini bisa dimaksimalkan lagi dengan efektifkan kerjasama antara BUMDes dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).

Pantai Semilir ini juga menjadi lokasi syuting film yang berjudul Bantuan Langsung Tjinta (BLT), yaitu film yang bertemakan proses penyaluran Bantuan Langsung Tunai yang bersumber dari Dana Desa.

“Pantai ini sudah terkenal jadi bisa dimaksimalkan dengan mengajak investor agar bisa menambah wahana permainan,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Gus Menteri memaparkan, jika dirinya menyambangi destinasi wisata di Trawas yang lokasi lebih kecil dari Pantai Semilir.

Destinasi ini mengajak warga masyarakat untuk berinvestasi hingga terkumpul Rp3,5 miliar untuk penambahan wahana sepeda keliling dan wahana pendukung lainnya.

“Setahun destinasi ini bisa memberikan deviden tidak kurang dari 20 persen,” kata Gus Menteri.

“Cara ini bisa direplikasi di Pantai Semilir. Saya berharap ini bisa dikembangkan lagi,” kata Gus Menteri.

Seusai berbicara, Gus Menteri ditemani Fauzan Fuadi menyambangi satu persatu outlet yang berdagang di Pantai Semilir ini.

Gus Menteri juga menyambangi BUMDes Bersama Jenu Raya di Komplek Kantor Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Gus Menteri meninjau BUMDes Bersama yang melayani Usaha Simpan Pinjam, Perdagangan dan Jasa, Laku Pandai Bank Jatim dan pengiriman paket hingga keluar negeri

Gus Menteri pun meninjau salah unit usaha yaitu Tanaman Hias yang terletak di depan Kantor BUMDes Bersama itu(*)

Teten Masduki: Koperasi Jadi Solusi Pembiayaan Usaha Mikro di Sektor Produktif

0

MMCIndonesia.id – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menekankan, keberadaan koperasi harus mampu menjadi solusi pembiayaan bagi para pelaku mikro di Indonesia. Apalagi mengingat sekitar 99 persen pelaku usaha di tanah air masih didominasi usaha mikro.

Di saat lembaga pembiayaan formal seperti perbankan masih takut untuk memberikan pembiayaan ke usaha mikro, koperasi harus hadir menjadi jawaban.

“Apalagi saat ini kami juga tengah mendorong koperasi simpan pinjam (KSP) juga aktif membiayai sektor produktif, tak hanya perdagangan,” ujar Teten saat meresmikan kantor baru, sekaligus HUT Ke-34 KSP Credit Union (CU) Pancur Kasih di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), Sabtu (29/5).

Salah satu koperasi yang bisa menjadi contoh adalah KSP CU Pancur Kasih di Pontianak. Menteri Teten mengapresiasi berbagai kontribusi aktif KSP CU Pancur Kasih, yang selama ini hadir bagi usaha mikro di Pontianak.

KSP CU Pancur Kasih saat ini masuk dalam 100 koperasi besar dan meraih penghargaan sebagai KCU peduli sosial terbaik. Bahkan pembiayaan serta pendampingan usaha telah dilakukan KSP CU Pancur Kasih, yang mayoritas di sektor produktif.

Pengembangan usaha oleh Pancur Kasih, sebut Teten, selaras dengan pengembangan koperasi oleh KemenkopUKM secara nasional. KSP diminta tak hanya membiayai sektor pedagangan, tapi juga sektor produktif seperti pertanian, perkebunan, dan perikanan. Di sektor-sektor tersebut perbankan tak mau masuk karena dinilai terlalu berisiko.

“Lalu siapa yang bantu? Koperasi, diharapkan memperkuat ekonomi rakyat di sektor pangan produktif, dengan memberikan akses pembiayaan yang mudah dan murah,” tegasnya.

Jika itu semua dikelola dengan baik, usaha mikro mampu menjadi pemasok bahkan eksportir produk holtikultura maupun buah tropis. Teten mencontohkan seperti Norwegia yang saat ini pendapatan negaranya banyak disokong dari budidaya ikan salmon.

“Sekarang ini seluruh dunia sedang mencari keunggulan domestiknya apa seperti di Norwegia. Bukan lagi mencari investor untuk bangun pabrik,” imbuh Teten.

Tak hanya membuka akses pembiayaan ke sektor produktif, KemenkopUKM juga mendorong digitalisasi koperasi. Sebab katanya, ekonomi digital Indonesia diramal akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Potensi pada 2025 ditaksir mencapai Rp1.748 triiun (124 miliar dolar AS).

“Jangan sampai potensi ini dikuasai asing. Koperasi harus hadir dan ikut ramaikan digital ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Teten juga berharap, koperasi besar siap membantu meningkatkan daya saing produk UMKM. Sebab diakuinya, produk usaha mikro masih banyak yang rendah kualitas produksinya sehingga kerap kali dipandang sebelah mata di negara lain.

Untuk itu, kata Teten, penting bagi koperasi untuk membangun factory sharing. UMKM yang tak banyak memiliki alat produksi modern bisa maklon, bergabung dengan koperasi besar.

“Sedang kami bangun di Jateng, factory sharing untuk usaha furnitur yang tinggi permintaannya, namun masih ada keluhan karena kayu yang diolah belum cukup baik. Jika masuk rumah produksi ini, maka produk furnitur mikro, kayunya sudah terstandarisasi,” ujar Teten.

Ia juga mendorong penguatan lembaga, dengan koperasi melakukan spin off. Katanya, koperasi harus masuk ke skala ekonomi yang lebih besar. Dari 130 ribu koperasi nasional, yang besar hanya 100.

“Diminta koperasi kecil untuk merger. Seperti Koperasi Fonterra di New Zealand yang tumbuh besar karena merger. Kebersamaan antarkoperasi dibangun bukan untuk bersaing, tetapi bergabung demi kesejahteraan rakyat,” imbaunya.

Hadir di kesempatan yang sama, Gubernur Kalbar Sutarmidji menuturkan, koperasi aktif di Kalbar mencapai 2.987 unit dengan jumlah 1,23 juta anggota, dan mencapai aset Rp5,24 triliun, dengan kontribusi aset terbesar disumbang KSP CU Pancur Kasih.

Pihaknya pun mendorong tumbuhnya koperasi dan UMKM dengan memangkas perizinan yang berbeli-belit, serta jangka waktu yang lebih cepat.

“Berharap Pancur Kasih terus berkembang di sektor pertanian, serta mendukung ekonomi daerah Kalbar yang terbaik keempat secara nasional. Mudah-mudahan Pancur Kasih anggotanya tembus 200 ribu orang tahun ini,” harapnya.

Ketua Pengurus KSP CU Pancur Kasih, Gabriel Marto mengatakan, per Maret 2021 jumlah anggota koperasi mencapai 175.230 orang dengan aset sebesar Rp2,7 triliun, yang tersebar di 50 kantor pelayanan dan 4 kantor kas di seluruh Kalimantan. Sekitar 87,5 persen anggotanya adalah petani dan buruh.

Saat ini, Pancur Kasih menempati gedung baru sebanyak tiga lantai yang dibangun dengan investasi bersumber dari 100% dana anggota.

“Gedung ini berdiri tanpa bantuan pihak manapun. Di mana selama menjadi anggota pertama kali masuk menyumbang Rp100 ribu,” katanya(*)

Kunjungi Pabrik Pusri, Mentan SYL Pastikan Kecukupan Pupuk Nasional

0

Palembang, MMCIndonesia.id – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo didampingi Direktur Utama PT Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh dan jajarannya meninjau pabrik dan gudang pupuk di komplek PT Pusri Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (28/5).

Mentan Syahrul melihat langsung kesiapan Pusri dalam rangka memenuhi kebutuhan pupuk subsidi nasional.

“Kita berharap perencanaan kebutuhan pupuk melalui rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang sudah mengalami validisasi berjenjang sesuai dan tidak mengalami keterlambatan di lapangan,” kata Mentan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pusri, Tri Wahyudi Saleh menyampaikan pada Tahun 2021, Pusri berkewajiban menyalurkan 230.000 ton pupuk urea dan NPK bersubsidi ke 17 Kabupaten/kota di Sumsel. Terkait kebutuhan petani, Pusri juga menyediakan pupuk nonsubsidi dimana kapasitas produksi perusahaan akan memenuhi kebutuhan di Sumsel yang saat ini ditetapkan sebagai daerah penyangga panggan nasional dalam Program Food Estate.

Lebih lanjut Tri menyampaikan sebagai salah satu upaya mendorong program ketahanan pangan, Pusri akan membangun pabrik baru di Palembang menggantikan Pabrik Pusri III dan IV yang sudah berusia 47 tahun yg dinilai sudah tidak efisien sehingga harus ada revitalisasi Pabrik.

“Dengan semakin baik produksi pupuk dan serangkaian program yg dilakukan untuk ketahanan pangan, hal ini diharapkan dapat membantu petani mencapai hasil yang optimal serta meningkatkan kesejahteraan petani” ujar Tri.

Mentan meninjau pabrik PT Pusri Palembang, dan mengharapkan mudah-mudahan penyaluran pupuk dapat tepat waktu di lini satu, di propinsi, lini dua di kabupaten dan lini tiga di kecamatan dan seterusnya.

Menurut Mentan SYL, selama ini pengawasan distribusi pupuk subsidi menggunakan kode industri, ke depan model pengawasan akan dikembangkan dengan menggunakan barcode sehingga jalurnya jelas dan ini akan terus disempurnakan.

Permintaan pupuk subsidi kurang lebih mencapai 24 juta ton. Dan kita tetap berusaha untuk meningkatkan walaupun kemampuan negara baru bisa memenuhi 9 juta ton.

“Oleh karena itu, tidak semua harus menggunakan pupuk subsidi. Pemerintah sudah menyediakan kredit usaha rakyat (KUR) yang bisa dimanfaatkan sebagai pembiayaan usaha tani yang bisa digunakan untuk keperluan pupuk,” ungkapnya.

Sebagai informasi, nilai Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet KUR di sektor pertanian tahun 2020 hanya 0.6 persen dari total nilai pinjaman KUR. Hal ini menegaskan bahwa pengembalian dana pinjaman KUR cukup sehat bagi sektor perbankan.(*)

Kongres Advokat Indonesia dan FKMB Menggelar Uji Kompetensi Dasar Advokat

0

Tangerang, MMCIndonesia.id – Anggota Kongres Advokat Indonesia (KAI) bekerja sama dengan Forum Keluarga Minang Bersatu (FKMB) melakukan uji kompentensi dasar online bertempat di jl teuku umar No 5A Karawaci kota tangerang, Sabtu(29/5/21).

Acara uji dasar kompentensi online Advokat, yang diselenggarakan hari Jumat – Sabtu (28-29/5/21) dan diikuti 12 orang peserta, selanjut nya bagi peserta yang  dinyatakan lulus uji kompetensi Advokat akan diberikan sumpah di Pengadilan Tinggi.

Jonathan Tarigan SH, salah seorang peserta uji kompetensi ini sangat mengapresiasi kegiatan ini karena menurutnya Advokat merupakan pekerjaan yang mulia.

Indra Jaya.ST sebagai ketua Umum DPP Forum Keluarga Minang Bersatu (FKMB) mengatakan, adanya uji kompetensi dasar ini agar para anggota KAI lebih mengetahui tentang dasar dasar hukum.

“Tentunya ini juga sangat bermanfaat bagi anggota FKMB yang mengikuti uji kompetensi dasar ini,”jelas Indra.

Sementara itu, Ketua DPD KAI Provinsi Banten, DR Zakarias Manamby SH MH Cil. M. TH. M MSI M.PD.K membenarkan adanya uji kompentensi dasar online ini diselenggarakan bekerjasama dengan FKMB.

Zakarias Manamby berharap KAI dapat menjadi organisasi Advokat yang bisa menjadi pelindung dan memperjuangkan hak hak masyarakat di Provinsi Banten.

“KAI nantinya harus bisa membantu masyarakat, siapa pun korbannya tidak pandang bulu siapa pun dia, salah atau benar tetap di proses hukum secara adil,”pungkas Zakarias.(red)

MenkopUKM : ToMiRa Jadi Bukti Kemitraan Strategis Antara Peritel Modern Dengan Koperasi dan UMKM

0

Yogyakarta, MMCIndonesia.id – Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi inisiatif dari pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang mampu melahirkan kemitraan strategis antara koperasi di wilayahnya dengan peritel modern, PT Indomarco Prismatama (Indomaret). Sinergi dan kolaborasi yang dicetuskannya dengan nama Toko Milik Rakyat (ToMiRa) ini dinilai mampu melindungi eksistensi pasar rakyat dan juga UMKM di wilayah Kulonprogo.

Pola kerjasama yang baik antara ritel modern dengan koperasi yang membawahi banyak UMKM di Kulonprogo dengan peritel modern tersebut diyakini akan mampu meningkatkan daya saing. Keberadaan Tomira tercetus melalui Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kulonprogo Nomor 11 tahun 2011 tentang perlindungan dan pemberdayaan pasar tradisional serta penataan pusat perbelanjaan dan toko modern.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki siap mendukung program inovasi ToMiRa tersebut untuk bisa direplikasi di daerah lain demi memberikan perlindungan pada pasar tradisional, koperasi dan juga UMKM. Dalam ToMiRa tersebut, produk UMKM yang dikelola oleh koperasi dipajang di setiap gerai yang ada di wilayah administrasinya. Inisiasi pemerintah Kulonprogo tersebut patut untuk dijadikan role model bagi pemerintah daerah lainnya dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat.

“Saya tertarik untuk kembangkan Tomira melalui koperasi, saya tugaskan pak Ahmad Zabadi (Deputi Bidang Perkoperasian) dan Pak Supomo (Dirut LPDB KUMKM) untuk exercise nanti pengembangannya seperti apa, kalau itu nanti bisa baik kita mungkin bisa jadikan policy nasional,” kata Teten dalam kunjungan kerjanya di Kulonprogo, Yogyakarta, Jumat (28/5).

Teten menegaskan, pola sinergi yang dilakukan Pemkab Kulonprogo tersebut sebagai bukti bahwa peritel modern bisa diharmonisasikan dengan koperasi dan UMKM. Selain bisa meningkatkan daya saing, gagasan tersebut juga memberikan brand image baru bagi produk UMKM. ToMiRa dipercaya bisa mendorong perluasan jaringan pasar pada produk lokal.

“Saya kira Tomira bisa menjadi model bagaimana menyelamatkan warung tradisional, UMKM dan koperasi dengan proyek kemitraaan, ini terobosan yang baik sekali,” lanjut Teten.

Sementara itu terkait dengan pendampingan UMKM yang mensuplai produknya ke ToMiRa, pemerintah menyiapkan skema pendanaan yang murah yaitu melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Syaratnya UMKM yang menginginkan permodalan harus tergabung dalam sebuah koperasi sebagai takeovernya.

“Kita punya dana bergulir melalui LPDB yang khusus untuk koperasi, saya kira wujud nyata sektor riil, dimana UMKM harus diperkuat melalui dukungan pembiayaan,” sambung Teten.

Seperti diketahui inovasi ToMiRa yang dikembangkan Pemkab Kulonprogo, mengacu pada Perda 11/2011 yang berisikan tentang pelarangan setiap pendirian gerai ritel modern atau waralaba dengan jarak kurang dari 1.000 meter dengan pasar tradisional. Di dalam perda juga mewajibkan adanya produk-produk UMKM lokal untuk dipasarkan dan dipajang dalam rak produk minimal 20 persen dari total space yang ada.

Teten menyadari meski sinergi ini sangat baik untuk ditingkatkan namun ada catatan yang harus diperhatikan oleh koperasi maupun UMKM yaitu jaminan keberlangsungan pasokan. Kemudian juga peningkatan kualitas produk baik dari sisi packaging, hingga proses pengolahan sampai pada kapasitas produksi siap edar. Menurutnya banyak UMKM yang lemah di beberapa sisi sehingga berpotensi terjadi kekosongan pasokan di saat permintaan tinggi.

“Saya dengar dari pak Bupati bahwa pihaknya komitmen untuk memperbaiki branding, packaging hingga kapasitas produksinya. Saya kira ini memang harus dilakukan,” pungkas Teten.

Sementara itu Bupati Kulonprogo, Sutedjo menjelaskan bahwa gagasan peluncuran progam ToMiRa telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat hingga beberapa lembaga. Hal itu dibuktikan dengan diraihnya penghargaan bintang jasa utama dari Presiden RI. Kemudian penghargaan Natamukti lalu Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017. Penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM serta kesempatan menyampaikan gagasan di forum PBB.

Sutedjo berkomitmen akan terus mengembangkan model kemitraan tersebut demi menggerakkan ekonomi akar rumput. Terlebih saat ini di wilayahnya sudah beroperasi Bandara New Yogyakarta International Airport yang bisa menjadi showcase bagi produk UMKM atau koperasi agar lebih dikenal di pasar domestik atau global. Pihaknya akan memanfaatkan potensi baik ini dengan memajang aneka produk UMKM lokal di bandara tersebut melalui gerai ToMiRa.

“Itu memantapkan kami untuk terus melakukan pembinaan pada UMKM.  Kami masih tertantang bagaimana menjadikan usaha mikro yang jumlahnya luar biasa banyaknya di wilayah kami itu jadi kekuatan besar agar ekonomi di Kulonprogo bisa bangkit,” papar Sutedjo saat menerima kunjungan kerja rombongan KemenkopUKM di ruang kerjanya.

Sutedjo bersyukur inovasinya tersebut secara perlahan-lahan kini sudah mulai dilirik oleh pemerintah daerah lainnya. Hal itu dibuktikan dengan sudah banyaknya perwakilan daerah yang menyambangi kantornya untuk melakukan study terkait ToMiRa. Dia berharap buah kerja keras dari seluruh timnya tersebut dapat menginspirasi daerah lainnya yang menginginkan ekonominya bangkit melalui pemberdayaan UMKM, koperasi dan perlindungan pasar tradisional.

“Saya harap kepada Pak Menteri Teten kalau ada program – program tertentu yang bisa dialokasikan di Kulonprogo demi kemajuan ekonomi. Sebab Kulonprogo ini menjadi kabupaten dengan tingkat pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan dengan 4 Kabupaten/ Kota yang ada di Yogyakarta,” pungkasnya.(*)

SeskemenkopUKM: Mencintai Budaya Nasional Bisa Tumbuhkan Rasa Bangga Buatan Indonesia

0

Cirebon, MMCIndonesia.id –  Guna memberikan dukungan pada pelestarian budaya dan pelaku usaha mikro dan kecil, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SeskemenkopUKM) Arif R Hakim melakukan kunjungan silaturahmi ke Sultan Keraton Kacirebonan ke IX Pangeran Abdul Gani Natadiningrat di Prabayaksa, Keraton Kacirebonan, Kelurahan Pulasaren, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon, Jum’at (28/5/2021).

Kunjungan trsebut dimeriahkan pertunjukan kesenian sintren, tari topeng kelana serta hidangan kuliner nasi bogana, dan makanan khas Cirebon lainnya.

“Kami beserta jajaran KemenkopUKM mengucapkan terimakasih karena diberi kesempatan bersilaturahmi dengan Kesultanan Kacirebonan, selain menegaskan dukungan kami pada pelestarian budaya juga memperkuat dukungan pelaku usaha mikro dan kecil,” kata SeskemenkopUKM Arif R Hakim.

“Kami sangat bangga bisa menyaksikan kebudayaan Kesultanan Cirebon dan mudah-mudahan menambah kecintaan kita semua pada budaya nasional dan memperkuat semangat kita dalam mencintai produk buatan Indonesia, terlebih kita sekarang mengkampanyekan Bangga Buatan Indonesia (BBI),” tambah Arif R Hakim.

Produk UMKM

Sementara itu Sultan Keraton Kacirebonan Pangeran Abdul Gani Natadiningrat menyambut gembira kunjungan silaturahmi SeskemenkopUKM sekaligus memberikan apresiasi atas support SeskemenkopUKM Arif R Hakim terhadap pelestarian budaya nasional khususnya warisan budaya Keraton di Indonesia.

Pangeran Abdul Gani menjelaskan, Cirebon terkenal dengan heritage pusaka sejarah yang sudah melalui perjalanan panjang.
Banyak hal- hal yang unik dan menarik terkait kearifan lokal dan produk UMKM.

Ia mencontohkan, kerajinan batik dengan motif Megamendung yang juga bisa dibuat ukiran dan lukisan kaca , plakat batik. Juga kerajinan topeng yang diilhami seni tari Gedok.

“Selain produk UMKM, keraton juga memiliki paket wisata sejarah, Dinner bersama Sultan dan pertunjukan tari-tarian. Namun karena pandemi, sudah tiga bulan terakhir ini paket wisata ke Keraton ikut terdampak,” jelas Pangeran Abdul Gani.

Pangeran yang pernah beberapa tahun bekerja di perbankan sebelum menjadi Sultan Kacirebonan ini menambahkan, kini pihaknya bersama permaisuri merintis kerajinan manik-manik yang dijual secara online maupun offline. “Skalanya masih kecil untuk kegiatan para abdi dalem Keraton, dan Alhamdulillah permintaan mulai banyak,” tambahnya.(*)

Percepatan dan Rehabilitasi Pascabencana NTT dan NTB, Kementerian PUPR Distribusikan Panel RISHA ke Lokasi Pembangunan Hunian Tetap

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) dalam melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Di samping pembangunan hunian tetap di Kabupaten Lembata sebesar 700 unit dan di Adonara, Kabupaten Flores Timur sebesar 300 unit sesuai dengan instruksi Presiden, yang mana telah memasuki tahap konstruksi, terdapat lokasi-lokasi lain yang telah diusulkan oleh Kepala Daerah setempat kepada Menteri PUPR, meliputi Kabupaten Sumba Timur 194 unit, Kabupaten Kupang 169 unit, Kota Kupang 230 unit, dan Kabupaten Alor 497 unit. Sementara di Provinsi Nusa Tenggara Barat meliputi Kabupaten Bima 185 unit dan Kabupaten Dompu 107 unit.

Saat ini, Tim Satgas Penanggulangan Bencana PUPR terdiri dari Ditjen Perumahan, Ditjen Cipta Karya, dan Pusdatin, didampingi Pemda setempat sedang melakukan verifikasi kesiapan dan pengukuran lahan terhadap usulan relokasi yang disampaikan oleh Pemda, termasuk pelaksanaan sosialisasi kepada masyarakat untuk mendapatkan kesediaan mereka dipindah ke lokasi yang baru.

Proses penetapan lokasi untuk pembangunan hunian tetap di NTT dan NTB membutuhkan proses dan waktu tersendiri, karena menyangkut berbagai hal kelayakan teknis dan administrasi, proses dialog, penyepakatan, dan serah terima dengan pemilik lahan. Dalam hal ini, Tim Perumahan dan Tim Cipta Karya terus intensif mendampingi dan mendorong percepatan penetapan lokasi beserta dengan kesiapan legalitas lahannya.

Kementerian PUPR saat ini juga sedang melakukan exercise optimalisasi anggaran di internal PUPR untuk pendanaan kebutuhan pembangunan hunian tetap di NTT dan NTB, mengingat usulan penambahan anggaran melalui Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) belum bisa terealisasi dalam waktu dekat ini.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki.

Sama dengan mekanisme pemenuhan panel RISHA untuk Kabupaten Lembata dan Adonara yang berasal dari stocking RISHA Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) milik Ditjen Perumahan, demikian halnya untuk lokasi-lokasi lainnya, apabila lahan sudah clear dan clean maka pemenuhan panel RISHA akan dilakukan dengan mekanisme yang sama dengan rincian: Kabupaten Sumba Timur (194 unit) dikirim dari Makasar.

Kemudian Kabupaten Kupang (169 unit) dan Kota Kupang (23 unit) dikirim dari Lombok; Kabupaten Alor (497 unit) berasal dari Jawa Barat; serta Kabupaten Bima (185 unit) dan Kabupaten Dompu (107 unit) berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Dengan demikian anggaran untuk pembangunan Huntap NTT dan NTB akan dapat dikurangi, mengingat panel RISHA sudah tersedia.

Selagi menunggu kepastian lahan dan proses penganggaran berjalan, saat ini Mitra Kerja BUMN sedang mengerjakan finishing mock up RISHA baik di Lembata maupun di Adonara serta persiapan groundbreaking di Dompu.

Di samping itu, juga dipercepat pengerjaan land clearing dan pematangan lahan. Segera setelah pengiriman panel RISHA sampai di titik lokasi pembangunan akan dilakukan pembangunan huntap dalam skala besar.

Diharapkan, pembangunan RISHA di seluruh lokasi terdampak bencana selesai tepat waktu pada November 2021. Tahap berikutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung akan dimulai proses penghunian yang diatur oleh masing-masing pemerintah daerah. (*)

Kapitra Ampera Ungkap Tiga Alasan Kenapa Kapolri Tidak Bisa Tarik Firli Bahuri dari KPK

0

JAKARTA, MMCIndonesia.id – Politisi PDI Perjuangan DR Kapitra Ampera SH MH merespons soal permintaan Indonesia Corruption Watch (ICW) atau koalisi masyarakat sipil antikorupsi, pada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menarik Ketua KPK Firli Bahuri.

Pengaduan koalisi masyarakat sip antikorupsi yang meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menarik Ketua KPK Firli Bahuri kembali dan diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua KPK dinilai Kapitra salah besar.

“Statemen yang menyesatkan publik. ICW wajib banyak belajar Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru,” kata Kapitra, melalui keterangan tertulis, Jumat, 28 Mei 2021.

Kapitra menyebutkan, setidaknya ada tiga alasan mengapa Kapolri tidak memiliki kewenangan untuk menarik Firli Bahuri dari jabatan Ketua KPK.

Pertama, Firli sebagai Ketua KPK bukan jabatan penugasan tetapi jabatan yang didapat melalui pemilihan dengan selektifitas yang ketat.

Dan diuji kelayakan oleh DPR dan ditetapkan oleh Presiden, sama denngan pengangkatan Kapolri, Panglima TNI dan Hakim Agung.

Kedua, jabatan Ketua KPK bukan jabatan karir kepolisian tetapi jabatan Publik

Ketiga, Firli Bahuri statusnya sipil bukan polisi aktif karena dia sudah pensiun dari polisi.

“Jadi Kapolri tidak bisa main tarik seperti itu. Silakan pelajari lagi UU KPK Nomor 19 Tahun 2019. Tidak ada aturan soal (pemberhentian Ketua KPK, Red) itu,” bebernya.

Dalam UU sudah jelas ada tata cara pemilihan dan pengangkatan serta alasan lain mencopot atau memberhentikan ketua KPK, sesuai aturan tidak satu pun alasan untuk memberhentikan Firli Bahuri.

Kapitra meminta semua pihak untuk mempelajari kembali UU Nomor 19 Tahun 2019 atas perubahan kedua UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Terkait soal keberatan terhadap pemberhentian 51 pegawai KPK itu, Kapitra menilai sudah bukan urusan Firli Bahuri lagi tapi urusan Kemenpan RB dan BKN.

“Pemberhentian 51 orang tersebut, bukan keputusan Ketua KPK, tapi merupakan keputusan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Kemenpan RB,” kata Kapitra.

Dia mengingatkan kepada semua pihak, agar jangan menyebar fitnah dan menyeret-nyeret masalah tersebut ke ranah politik dan seolah-olah penyidik yang bagus-bagus dan kritis tidak lolos.

“Syarat ASN itu kan ada, kita melihat, KPK sebagai pelaksana UU saja dan tentu harus jalankan aturan sesuai undang-undang.”

“Semua ketentuan ASN itu diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN,” imbuhnya. (.)

Tingkatkan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Kementerian PUPR Canangkan Layanan Akreditasi, Lisensi LSBU, Rekomendasi LSP dan SIMPK

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) melakukan Pencanangan Layanan Akreditasi, Lisensi Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU), Rekomendasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Sistem Informasi Material dan Peralatan Konstruksi (SIMPK).

Pencanangan tersebut dilakukan Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR M. Zainal Fatah diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana dalam rangka melaksanakan amanah Undang – undang Jasa Konstruksi yang diselenggarakan baik secara langsung maupun Zoom Meting di Jakarta, Jumat (28/05/2021).

Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Investasi Dadang Rukmana dalam sambutannya mengatakan, dalam upaya kebangkitan ekonomi Indonesia, Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah No. 5 Tahun 2021 serta Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 sebagai upaya mereformasi peraturan pelaksanaan jasa konstruksi.

“Hal ini ditindaklanjuti dengan suatu terobosan dengan mengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi dalam melaksanakan sebagian kewenangan Pemerintah Pusat. Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksi dilakukan melalui satu lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Pusat yaitu Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK),” katanya.

Menurutnya, LPJK telah melaksanakan akreditasi asosiasi badan usaha, asosiasi profesi dan asosiasi rantai pasok. Tercatat dari 72 Asosiasi Badan Usaha, 61 Asosiasi Profesi, dan 13 Asosiasi terkait rantai pasok konstruksi,” hanya 26% yang telah terakreditasi yakni 12 Asosiasi Badan Usaha, 25 Asosiasi Profesi, dan 1 Asosiasi terkait rantai pasok konstruksi, yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR Nomor 1410 Tahun 2020 tentang Asosiasi Badan Usaha Jasa Konstruksi, Asosiasi Profesi Jasa Konstruksi dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa Konstruksi Terakreditasi,” ungkapnya.

“Dengan telah terakreditasinya asosiasi dapat menjadi penentu kelayakan asosiasi untuk sebuah asosiasi mendirikan Lembaga Sertifikasi Badan Usaha (LSBU) dan Lembaga Sertifikat Profesi (LSP).” tambahnya.

Sesuai amanah yang diatur dalam Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, pelayanan izin untuk melakukan usaha melalui layanan 1 (satu) pintu yakni OSS. Untuk itu lisensi yang diberikan kepada LSBU, menjadi titik utama untuk penerbitan Sertifikat Badan Usaha.

“Menteri PUPR melalui LPJK akan memberikan rekomendasi lisensi kepada LSP, sehingga BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP. Dengan demikian LSP tersebut memiliki kewenangan penerbitan Sertifikasi Kompetensi Kerja Konstruksi.” Jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Konstruksi meluncurkan Sistem Informasi Material dan Peralatan (SIMPK). SIMPK diharapkan mampu memenuhi kebutuhan data dan informasi supply dan demand sumber daya material dan peralatan konstruksi/ MPK yang tersebar di seluruh Indonesia serta sebagai upaya mengefisiensikan rantai pasok sumber daya MPK dalam menyongsong era industri konstruksi 4.0. berbasis manajemen rantai pasok (supply chain management)

Pemerintah berkomitmen memulihkan kembali perekonomian Indonesia terutama akibat pandemi COVID – 19. Salah satu strategi yang dilakukan pemerintah adalah dengan tetap melanjutkan pembangunan infrastruktur. Oleh karenanya, LPJK diharapkan dapat berkontribusi dengan cara meningkatkan iklim usaha yang kondusif, penyelenggaraan jasa konstruksi yang transparan, persaingan usaha yang sehat dan jaminan kesetaraan, serta penyederhanaan semua skema dan pengaturan bidang jasa konstruksi. Dengan demikian diharapkan pembangunan infrastruktur berjalan sesuai dengan target yang ditentukan.

Hadir pada kesempatan tersebut Plt. Dirjen Bina Konstruksi Trisasongko Widianto Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Dewi Chomistriana, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi Nicodemus Daud, Ketua LPJK Taufik Widjoyono. (*)

Pulihkan Produksi Pertanian, Kementerian PUPR Targetkan Rehabilitasi Bendung dan Saluran Irigasi D.I Gumbasa Tahap II Rampung 2023

0

Palu, MMCIndonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Palu telah menyelesaikan Rehabilitasi Bendung dan Saluran Irigasi Daerah Irigasi (DI) Gumbasa tahap I untuk areal pertanian seluas 1.070 hektar (ha) yang rusak akibat gempa berkekuatan 7,4 skala Richter yang terjadi pada 28 September 2018 lalu. Untuk selanjutnya saat ini tengah dipersiapkan pekerjaan rehabilitasi tahap II untuk areal pertanian seluas 7.110 ha.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa irigasi di kawasan hulu Gumbasa untuk mengairi lahan pertanian subur menjadi prioritas untuk difungsikan kembali setelah bencana gempa.

Direktur Irigasi dan Rawa Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Suparji dalam kunjungannya ke lokasi Bendung Gumbasa mengatakan, pekerjaan rehabilitasi
Bendung dan Saluran Irigasi DI Gumbasa ditargetkan rampung pada tahun 2023.

“Saat ini sudah dalam tahapan proses lelang agar segera dapat dimulai pelaksanaan pekerjaannya. Masyarakat sudah sangat menunggu pemulihan bendung dan saluran irigasi ini, dimana dari total 8.180 ha baru kembali berfungsi seluas 1.070 ha,” kata Suparji.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III Kementerian PUPR Taufik mengatakan, untuk rehabilitasi irigasi Gumbasa tahap II, pekerjaan dibagi menjadi lima paket. Paket pertama adalah rehabilitasi bendung pada tubuh bendung, pembuatan groundsill, rehabilitasi tanggul banjir dan landscape. “Untuk paket 1 tahap 2 diperkirakan estimasi biaya sebesar Rp 51,2 miliar. Saat ini masih proses lelang pekerjaan konstruksi,” ungkapnya.

Selanjutnya untuk paket kedua yakni pekerjaan rehabilitasi jaringan utama (Bangunan, saluran primer, saluran sekunder dan saluran pembuang) ruas BGKn 7 – 24 dengan luas areal 1.606 ha, paket ketiga berupa rehabilitasi jaringan (bangunan, saluran primer, saluran sekunder, saluran pembuang) ruas BGKn 24-42 dengan luas areal 3.547 ha, paket keempat rehabilitasi jaringan (Bangunan, saluran primer, saluran sekunder dan saluran pembuang) ruas BGKn 42-54 dengan luas areal 1.815 ha.

Sementara paket kelima rehabilitasi jaringan (Bangunan, saluran primer, saluran sekunder dan saluran pembuang) ruas BGKn 54-58 luas areal 142 ha diungkapkan Taufik akan menggunakan dana loan JICA (Japan International Cooperation Agency).

DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu. Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu: Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru dan Palu Selatan, yang memiliki luas irigasi potensial 8.180 ha.

DI Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976. (*)

Wagub Taj Yasin Lepas Jelajah Wisata Banjarnegara Adventur Offroad Hari...

MMCindonesia.id, Banjarnegara – Wakil Gubenrur JawaTengah Taj Yasin Maimoen melepas peserta  Jelajah Wisata Banjarnegara Adventur Offroad #4 Tahun 2023 di alun-alun kota Banjarnegara Sabtu...