Rabu, September 24, 2025
Beranda blog Halaman 97

Balap Superbike Digelar November 2021 di Mandalika, Menteri Basuki Targetkan Bypass Bandara Lombok Rampung September 2021

0

Lombok, MMCIndonesia.id  – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono didampingi Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah meninjau pembangunan Jalan Bypass Bandara Internasional Lombok (BIL)- Kawasan Pariwisata Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Selasa (1/6/2021) sore. Pembangunan bypass sepanjang 17,3 km tersebut akan meningkatkan jaringan jalan pada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Mandalika-Lombok sekaligus mendukung konektivitas sirkuit MotoGP yang juga dibangun di kawasan Mandalika.

Menteri Basuki mengatakan kunjungannya ke Jalan Bypass BIL-Mandalika untuk mengevaluasi dukungan infrastruktur perhelatan Kejuaraan Dunia Superbike yang rencananya diselenggarakan pada November 2021 dan MotoGP pada 2022. “Tadi disampaikan sesuai kontrak selesai Oktober 2021, saya minta tolong betul untuk dapat selesai lebih cepat sebelum Oktober, saya kira September sudah bisa selesai,” kata Menteri Basuki.

Secara layout, menurut Menteri Basuki Bypass BIL-Mandalika sudah bagus dengan lebar 50 meter, 4 lajur yang dilengkapi trotoar dan median. Di beberapa titik juga dilengkapi jembatan, overpass, dan jembatan penyeberangan orang untuk memfasilitasi permukiman di sekitar.

Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan siap membantu menyelesaikan kendala-kendala dalam pembangunan Bypass BIL-Mandalika yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemprov NTB. “Kalau ada yang dibutuhkan dari Pemda silakan, kami siap membantu,” tutur Zulkieflimansyah.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Barat Reiza Setiawan mengatakan pembangunan Jalan Bypass BIL– Mandalika terdiri dari 3 paket pekerjaan yakni Paket I sepanjang 4,3 km (STA 0+00-STA 4+30) dengan kontraktor PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO), progresnya hingga 30 Mei 2021 mencapai 63,91%.

Kemudian Paket 2 sepanjang 9,70 km (STA 4+30-STA 14+00) kontraktornya PT Adhi Karya – PT Metro Lestari Utama (KSO), dengan progres 55,21%. Paket 3 sepanjang 3,38 km (STA 14+00-STA 17+36), kontraktornya PT Yasa Patria Perkasa, dengan progres 46,74%. “Keseluruhan paket rata-rata progresnya sudah mencapai 55,48%. Secara fungsional bulan Juli, tetapi untuk selesai semua September 2021,” kata Reiza Setiawan.

Pembangunan Bypass BIL– Mandalika bersumber dari APBN 2020-2021 sekitar Rp 814 miliar. Untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas juga dilengkapi overpass di 11 lokasi, 2 jembatan, dan 3 jembatan penyeberangan orang. Pembangunan jalan tersebut akan mengurangi waktu tempuh Bandara International Lombok (BIL)-Mandalika dari semula sekitar setengah jam lewat jalan lama menjadi 15 menit. Kondisi jalan yang lama (eksisting) memutar sepanjang 23 km dan lebarnya hanya 7 meter sehingga dianggap masih kurang cukup.

Turut hadir dalam peninjauan, Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Nusa Tenggara Barat Reiza Setiawan, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB Ika Sri Rejeki, dan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Wilayah Nusa Tenggara I Rini Dyah Mawarty. (*)

Tinjau Progres Penataan DPSP Labuan Bajo, Menteri Basuki Tekankan Pentingnya Penghijauan

0

Labuan Bajo, MMCIndonesia.id – Memanfaatkan hari libur memperingati lahirnya Pancasila pada Selasa (1/6/2021), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau sejumlah progres pembangunan sarana dan prasarana pendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Dalam kunjungannya kali ini, Menteri Basuki meninjau penataan kawasan Pulau Rinca, Penataan Pantai Marina Bukit Pramuka, dan penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas.

Menteri Basuki menargetkan sejumlah pekerjaan pendukung pariwisata DPSP Labuan Bajo rampung sebelum akhir tahun 2021 untuk mendukung produktivitas di sektor pariwisata pada tatanan normal baru (new normal) Pandemi COVID-19. Selain menargetkan penyelesaian pekerjaan, Menteri Basuki juga mengingatkan pentingnya penghijauan pada infrastruktur yang dibangun sebagai aspek konservasi lingkungan.

“Untuk di Pulau Rinca, progres fisik pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya Pulau Rinca sudah 87,3% dan fasilitas penunjang wisata Pulau Rinca sudah 58,7%. Ditargetkan Agustus 2021 harus selesai. Lakukan penghijauan penanaman pohon yang besar, juga pada jalur yang tidak terlewat kontruksi,” kata Menteri Basuki.

Selain penghijauan, khusus di Pulau Rinca Menteri Basuki menginstruksikan agar dilakukan pengeboran dari sumber mata air untuk menambah pasokan air baku. “Jangan ambil sumber air dari Labuan Bajo, upayakan pengeboran mata air scara maksimal,” ujarnya.

Untuk melindungi Taman Nasional Komodo sebagai World Heritage Site UNESCO yang memiliki Outstanding Universal Value (OUV), Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dan Ditjen Cipta Karya melaksanakan penataan kawasan Pulau Rinca dengan penuh kehati-hatian.

Dalam bidang SDA, penataan kawasan Pulau Rinca dilakukan melalui pembangunan Pengaman Pantai Loh Buaya Pulau Rinca yang telah dimulai sejak September 2020 lalu. Pekerjaannya meliputi pembangunan tembok laut sepanjang 100 meter (m), pembangunan dermaga (80 m), dermaga apung (40 m) sebanyak 2 buah, elevated deck pada ruas eksisting berfungsi sebagai jalan akses yang menghubungkan dermaga, pusat informasi serta penginapan ranger, guide dan peneliti yang dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktivitas komodo dan hewan lain yang melintas serta melindungi keselamatan pengunjung. Total nilai kontraknya sebesar Rp50,11 miliar.

Sementara di bidang Cipta Karya penataan kawasan Pulau Rinca berupa fasilitas penunjang wisata meliputi bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan elevated deck, kantor resort, guest house dan kafetaria, serta bangunan penginapan untuk para ranger, pemandu wisata, dan peneliti, yang dilengkapi dengan pos penelitian dan pemantauan habitat komodo.

Setelah meninjau progres penataan kawasan Pulau Rinca, Menteri Basuki meninjau progres penataan Pantai Marina Bukit Pramuka di zona 3&5 serta zona 1&2. “Untuk di zona 1 dan 2 saya minta September 2021 selesai, disusul zona 3 dan 5 November 2021 selesai. Lakukan juga penghijauan dengan ditanami pohon yang besar agar teduh seperti Pohin Ketapang Kencana,” pesan Menteri Basuki.

Terakhir Menteri Basuki juga meninjau kondisi terkini penataan trotoar Jalan Soekarno-Hatta atas yang konstruksinya telah rampung 100% dengan biaya Rp60,36 miliar. “Karena ini masih dalam masa pemeliharaan setelah kontrak konstruksi, saya minta agar tetap diperhatikan kebersihannya agar tidak kotor,” tuturnya.

Turut hadir dalam peninjauam tersebut Wakil Gubernur NTTJosef Nae Soi, Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Kupang Agus Sosiawan, Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu, Kepala BPPW NTT Herman Tobo. (*)

 

Kementerian PUPR Selesaikan Rehabilitasi 52 Gedung Pasca Bencana Gempa Bumi di Sulawesi Barat

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya tengah melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi sejumlah gedung dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa bumi di Sulawesi Barat.

Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi lokasi bencana alam di awal tahun 2021. Saat ini, progres fisik kegiatan rehabilitasi sudah mencapai 54,17% dengan jumlah unit bangunan yang sudah diselesaikan sebanyak 52 gedung.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan terdapat sejumlah langkah penanganan pascabencana di Sulawesi Barat. Pertama, prioritas membuka akses konektivitas Majene dan Mamuju. Kedua, pembersihan puing. Ketiga, penyediaan sarana pendukung pengungsian.

“Kemudian untuk menjamin keamanan, semua bangunan akan diaudit teknis kelayakannya khususnya bangunan pemerintah dan perumahan yang masih berdiri. Tujuannya untuk menentukan masih layak atau tidak bangunan meskipun terlihat kasat mata sekilas masih bagus. Jika masih layak untuk digunakan, maka cukup direnovasi sedikit,” ujar Menteri Basuki.

Kementerian PUPR menangani 96 bangunan gedung yang terdampak bencana gempa yang terdiri 56 gedung pemerintahan, 29 bangunan fasilitas kesehatan, 2 gedung perguruan tinggi negeri, 2 bangunan fasilitas ibadah, 5 bangunan rumah susun serta 2 instalasi air minum. Dari 96 bangunan, sebanyak 90 unit bangunan sudah dalam proses penanganan melalui mekanisme penanganan keadaan darurat. Sisanya sebanyak 6 unit bangunan akan ditangani secara reguler.

Sampai dengan 27 Mei 2021, sebanyak 20 unit bangunan yang direkonstruksi permanen seluruhnya telah mulai ditangani dengan progress fisik sebesar 18.56%. Sedangkan sebanyak 70 unit bangunan yang sudah mulai ditangani telah mencapai progress fisik sebesar 78,82% yang terdiri dari 18 unit bangunan dalam proses penanganan dan 52 bangunan telah selesai dikerjakan yang mana diantaranya sebanyak 18 bangunan telah dilakukan serah terima pemanfaatan. Serah terima pemanfaatan bangunan yang telah dilakukan diantaranya yaitu serah terima pengelolaan gedung perkuliahan STAIN Majene pada 31 Mei 2021 serta serah terima pemanfaatan Puskesmas Malunda (bangunan lantai 2 depan, bangunan UGD dan Rawat Inap, gedung kamar bersalin dan menyusui, ruang KIA, ruang gizi, ruang KB, ruang nifas, gudang obat, aula, dan laboratorium TB) dan Pukesmas Pembantu (Pustu) Lombong Maluda pada 1 Juni 2021.

Kementerian PUPR juga akan menangani 41 sekolah negeri dan 3 madrasah negeri, termasuk 10 sekolah yang mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK), tetapi akan dilakukan relokasi objek DAK. Dari 44 sekolah dan madrasah negeri, terdapat 2 sekolah yang akan ditangani dengan CSR sehingga Kementerian PUPR akan menangani 42 sekolah yang terdampak bencana gempa yang rencananya sebanyak 23 sekolah akan ditangani dengan metode konstruksi RISHA dan 17 sekolah ditangani secara konvensional dengan pertimbangan bahwa 17 sekolah tersebut sulit diakses (kurang dari 200 meter dari pantai serta kontur tanah yang tidak mendukung). Juga terdapat 2 sekolah yang kemungkinan akan di relokasi dikarenakan lokasi eksisitingnya dalam area selasar gempa dan penduduk sekitarnya sudah berpindah semua.

Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan total kebutuhan anggaran penanganan infrastruktur pascabencana gempa di Sulawesi Barat sebesar Rp 856,8 miliar. “Kebutuhan ini dibagi ke dalam dua tahun anggaran yakni TA 2021 sebesar Rp 400,9 miliar dan TA 2022 sebesar Rp 455,8 miliar,” jelas Diana.

Untuk mempermudah rehabilitasi, pelaksanaan di lapangan dibagi menjadi 5 klaster penanganan. Kementerian PUPR menunjuk 5 kontraktor BUMN dan 4 konsultan BUMN untuk menangani setiap klaster penanganan. Klaster satu dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya dengan manajemen konstruksi PT VIrama Karya, klaster dua oleh kontraktor PT Brantas Abipraya dan manajemen konstruksi PT Indah Karya, klaster tiga oleh kontraktor PT Hutama Karya dan manajemen konstruksi PT Virama Karya, klaster empat oleh kontraktor PT WIKA Gedung dengan manajemen konstruksi PT Indah Karya, dan klaster lima oleh kontraktor PT Adhi Karya dengan manajemen konstruksi PT Yodya Karya. (*)

LPDB KUMKM Salurkan Dana Bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja

0

Makasar, MMCIndonesia.id – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM terus menyalurkan dana bergulir ke koperasi. Penyaluran dana bergulir ini  untuk memperkuat likuiditas dalam membiayai usaha produktif anggotanya.

“Dana bergulir yang disalurkan LPDB kepada koperasi untuk memperkuat likuiditas yang dapat digunakan sebagai modal investasi atau membiaya usaha-usaha produktif anggotanya,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat menyerahkan penyaluran dana bergulir Rp100 miliar ke KSP Balo Toraja (Balo’Ta), di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (31/5/2021).

MenkopUKM mengatakan potensi sektor produktif di Sulawesi Selatan sangat besar, mulai sumber daya laut, pertanian, perekebunan belum digarap secara maksimal oleh koperasi. Untuk itu, KSP Balo’Ta setelah menerima dana bergulir dari LPDB diharapkan dapat berinvestasi dalam pengelolaan sektor produktif sehingga menjadi kekuatan ekonomi bagi anggotanya.

Ditegaskan, KSP harus hadir untuk menjawab permasalahan anggotanya, misalnya dengan menjadi offtaker terhadap produk yang dihasilkan anggota koperasi.

“Petani, nelayan jangan lagi ada yang terjerat tengkulak. Koperasi harus jadi offtaker. Banyak usaha yang dilakukan koperasi, membangun pabrik pengolahan, factory sharing di mana para anggota koperasi bisa maklon di sana,” kata Teten.

MenkopUKM mengatakan KSP masih dibutuhkan untuk membangun ekonomi kerakyatan. Namun, saat ini  KSP yang hendak dibangun adalah  KSP dengan pendekatan bisnis bukan lagi dengan model bantuan hibah.

“Koperasi tidak bisa lagi dianggap ekonomi orang lemah, sehingga  konsep pengembangan koperasi sekarang dengan pendekatan enterpreneurship,” kata KemenkopUKM.

Dirut LPDB KUMKM Supomo mengatakan pihaknya fokus pada penyaluran  dana bergulir kepada koperasi yang mengembangkan usaha-usaha produktif. KSP Balo’Ta merupakan koperasi yang membina anggota di sektor produktif, seperti  petani kopi, pengrajin kain khas Sulawesi, perdagangan kopi dan usaha lainnya.

Menurut Supomo, sebagai mitra LPDB telah disepakati bahwa KSP Balo’ Toraja akan menyalurkan kredit ke anggota dengan prinsip kemudahan, murah dan fleksibel. Sebab, LPDB juga menyalurkan pembiayaan dana bergulir ke KSP kemudahan dan bunga murah.

“LPDB juga akan melakukan pendampingan kepada mitra koperasi untuk mengembangkan usahanya,” kata Supomo.

Ketua KSP Balo’ Ta Dedi Bongga menjelaskan, koperasi yang berdiri sejak 1941 telah memiliki aset Rp848 miliar dan anggota 38.000 orang. Dengan bertambahnya dana bergulir Rp100 miliar, aset KSP Balo’Ta hampir mencapai Rp1 triliun(*)

Presiden COP-26 Glasgow untuk Iklim Indonesia Negara Penting

0

MMCIndonesia.id – Kesiapan Indonesia menjelang perhelatan Konferensi Para Pihak / Conference of Parties (COP) ke-26 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) di Glasgow Inggris didiskusikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada pertemuan dengan Presiden COP-26 UNFCCC Alok Sharma di Jakarta, Senin, (31/5/2021).

Dalam pertemuan tersebut Menteri Siti menjelaskan kesiapan Indonesia dalam menghadapi COP 26 yang persiapannya telah  dilakukan anggota DELRI dalam diskusi-diskusi sejak 2020. Indonesia akan memberikan kontribusi terbaik untuk bersama-sama negara-negara di dunia mencapai target upaya pengendalian perubahan iklim global.

Menteri Siti menjelaskan langkah-langkah Indonesia  berkaitan dengan National Determination Contributions (NDC) Indonesia. Menteri Siti menegaskan bahwa dalam penghitungan angka-angka emisi karbon dari segala sektor, maka pada tahun 2030 Indonesia pada sektor hutan sudah akan mencapai karbon netral, dan  sudah  dapat menyimpan  karbon.

“Pada tahun 2030 Indonesia menargetkan sudah bisa tercapai/netral, bahkan sudah bisa menyimpan carbon sebanyak 140 juta ton khusus dari sektor kehutanan,” ujar Menteri Siti.

Namun demikian Menteri Siti pun mengungkapkan bahwa pada  saat ini sedang terus dihitung emisi karbon sektor energi. Di sektor energi ia menyebutkan relatif lebih berat, dalam arti terdapat kebutuhan akan investasi dan teknologi yang cukup besar serta dukungan kerjasama teknis internasional dan  sektor swasta. Secara khusus pada pertemuan di kabinet menurutnya,  sudah ada arahan dari Presiden Jokowi untuk  sektor energi dapat disiapkan peta jalan atau roadmap  untuk penurunan emisi dari batubara, yaitu untuk  langkah-langkah pengaturan pabrik  PLTU  yang sudah tua dan dilihat misalnya dari hitungan-hitungan besarnya jumlah listrik dalam GWH  yang akan  terpengaruh dan harus dihitung dengan baik. Menurut Menteri Siti  ada hak yang harus diperhatikan misalnya ketika sektor energi  dapat dipenuhi atau tidak dapat dipenuhi oleh energi terbarukan.

Ada angka pemenuhan listrik  yang masih sekitar 1040  s/d 1300 KVA per rumah tangga, padahal untuk negara maju maka angka KVA per rumah tangga mencapai 3300 hingga 5400 KVA.  Terhadap upaya pengendalian batubara ini  cukup krusial karena mensyaratkan finansial dan teknologi.

“Bapak Presiden sudah memerintahkan untuk dibuat road map untuk bagaimana mengurangi PLTU-PLTU yang ditenagai batu bara,” jelasnya.

Sementara itu Presiden COP 26 Alok Sharma menyatakan dirinya mengapresiasi  semua upaya luar biasa yang telah dilakukan Indonesia  dalam pengendalian perubahan Iklim. Kedatangan dirinya ke Indonesia ini untuk lebih memperkuat komitmen Pemerintah  Indonesia dan Pemerintah Inggris dalam mencegah kenaikan suhu bumi di bawah 1,5°C seperti yang disepakati pada Persetujuan Paris tahun 2015 lalu.

“Saya menyampaikan pesan yang konsisten kepada semua negara tentang apa yang perlu kita capai dalam perjalanan menuju COP26 dan juga dalam KTT yang akan kami selenggarakan lima bulan lagi,” ujarnya

Empat hal yang bisa dilakukan untuk mencapai target pembatasan kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat disebutkan Alok meliputi Pertama, menetapkan target agar kita mencapai (emisi) nol bersih pada pertengahan abad ini, dan menetapkan target pengurangan emisi 2030 sebagai bagian dari upaya kita mencapai (emisi) nol bersih pada 2050. Kedua, kami meminta setiap negara untuk menetapkan prioritas adaptasi mereka, segera setelah tiba di Glasgow. Ketiga, kita harus memobilisasi keuangan untuk mengatasi perubahan iklim, dengan memenuhi komitmen atas $ 100 miliar yang pernah dijanjikan pada tahun 2015 oleh negara-negara donor dan berusaha mendapatkan aliran keuangan dari sektor swasta. Keempat, bekerja sama lintas batas dan masyarakat untuk menjaga target 1,5 derajat tersebut tetap dalam jangkauan.

“Kita harus membangun konsensus antar pemerintah negara di Glasgow nanti, sehingga diskusi kita nanti bisa berhasil”, ujar Alok.

Alok pun mengapresiasi  komitmen Presiden  Jokowi yang tinggi pada pengendalian perubahan iklim yang salah satunya diwujudkan dengan menekan angka deforestasi hutan  menjadi terendah sepanjang sejarah Indonesia, serta melakukan langkah-langkah strategis dan terukur dalam pengendalian kebakaran  hutan dan lahan yang berkontribusi signifikan menurunkan emisi karbon Indonesia.

Presiden COP Alok  juga memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang menyatakan akan meletakkan  perubahan  iklim dan biodiversitas menjadi substansi penting pada pertemuan G-20.

Pada kunjungannya ke Indonesia kali ini, selain bertemu dengan Menteri LHK di Kantor Pusat Kementerian LHK Gedung Manggala Wanabakti, Presiden COP 26 Alok juga dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Menko Marves, Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri ESDM.

Hadir mendampingi Menteri LHK pada pertemuan ini, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Direktur Jenderal  Pengendalian Perubahan Iklim, Direktur Jenderal  Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kepala Badan Litbang dan Inovasi, Penasehat Senior Menteri Bidang Perubahan Iklim, dan Plh. Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri.(*)

Sang Garuda Terbang Membelah Angkasa di Hari Lahirnya

0

MMCIndonesia.id – Memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021 Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pelepasliaran satwa Elang Jawa di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Satwa Elang Jawa yang dijadikan representasi Burung Garuda Pancasila dilepasliarkan sebagai perlambang lahirnya Pancasila yang menjaga Bangsa Indonesia dari perpecahan.

Pada saat yang bersamaan dilakukan juga pelepasliaran Elang Ular Bido (Spilronis cheela) oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi. Pelepasliaran kedua satwa Elang ini secara konservasi dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan populasi raptor/top predator di TNGHS.

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) merupakan salah satu “top predator” atau pemangsa tingkat puncak penghuni kawasan TNGHS.

“Apa yang bisa kita petik adalah hari ini 1 Juni lahirnya Pancasila, kita lepaskan burung Elang atau Garuda untuk mengangkasa menjaga Indonesia,” ujar Menteri Siti dalam sambutannya.

Menteri Siti menambahkan jika dalam konteks konservasi ada dua hal yang paling prinsip harus dijadikan pedoman, yang pertama menjaga keseimbangan ekosistem dan kedua terkait perlindungan hidupan liar di dalamnya.

Dedi Mulyadi mengamini pentingnya manusia menjaga keseimbangan alam. Sebagai budayawan Sunda yang kental dengan adat istiadat Sunda, Dedi terharu dengan kepedulian yang sangat tinggi Pemerintah lewat Kementerian LHK untuk menjaga dan merawat satwa hingga siap dilepasliarkan.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemeterian LHK karena telah menjaga hutan yang sangat sakral bagi masyarakat Jawa Barat dan Banten. Hutan ini sakral karena menjadi habitat
Elang Jawa yang menjadi representasi dari lambang Burung Garuda Pancasila,” ujarnya.

Dedi menambahkan jika sebagai lambang negara maka Burung Garuda tidak boleh dipatahkan sayapnya dan tidak boleh dikurung. Biarkan dia terbang agar hidupnya toleran dengan alam, yang akhirnya dalam Pancasila itu menjadi papat kalima pancer/papar kalima tunggal yang semuanya bermuara kepada tuhan yang maha esa lalu kemudian lahirlah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

“Adil itu bagi satwa Elang adalah ketika Elang itu bisa terbang bebas di hutan yang luas dan hutannya dijaga,” imbuhnya.

Sejalan dengan hal tersebut Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, Wiratno mengungkapkan jika bertambahnya individu Elang Jawa di dalam kawasan konservasi merupakan bukti nyata keberhasilan kolaborasi  konservasi antara masyarakat, melalui rutinnya monitoring yang dilakukan, dan upaya menjaga kawasan hutan yang merupakan habitatnya.

Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) yang dilepaskan diberi nama Rahman. Sementara Elang Ular Bido  (Spilronis cheela) yang dilepaskan kedua diberi nama Gabriel.

Kondisi hutan di TNGHS masih sangat baik khususnya untuk habitat Elang Jawa. Pada tahun 2020 lahir 2 ekor, dan tahun 2021 lahir lagi 3 ekor Elang Jawa di alam.

Hadir dalam pelepasliaran ini Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor mewakili Bupati Bogor dan jajaran kepala dinas, sekditjen peternakan, Staf Khusus Menteri KLHK, pejabat eselon II lingkup KLHK,  Tenaga Ahli Menteri LHK, Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Kepala Balai TNGHS, Kepala Balitek Embrio, Kapolsek, dan Direktur PT. Indonesia Power dan jajaran, (*)

Ormas di Banjarnegara Dapat Bantuan Hibah

0

Banjarnegara, MMCIndonesia.id – Pemkab Banjarnegara memberikan bantuan dana hibah kepada 14 Ormas dan Yayasan di Kabupaten Banjarnegara.

Ke 14 Ormas dan yayasan tersbut adalah MUI Kab.Banjarnegara, DPC Syarikat Islam, PD Muhammadiyah, PC Nadhlatul Ulama, IPHI, Dewan Pastoral Paroki St.Antonius, Gereja Kristen Jawa Banjarnegara, Yayasan Sirajul Munajiyah, Yayasan Kyai Simbar Jaya, Yayasan Insan Mandiri, Yayasan Sahabat Muda Indonesia, Yayasan Al Aftal Jannah, TPQ An Nuur Desa Kutawuluh, dan TPQ Mujahadah Desa Danaraja.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kabupaten Banjarnegara Teguh Handoko, mengatakan, total anggaran untuk14 ormas dan yayasan sebesar Rp. 5.367.625.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Banjarnegara tahun anggaran 2021.

Adapun, rincian penerima hibah berupa uang melalui Kesbangpol Kabupaten Banjarnegara tersebut adalah MUI Kab.Banjarnegara menerima 150.000.000, DPC Syarikat Islam 745.000.000, PD Muhammadiyah 1.561.000.000, PC Nadhlatul Ulama 2.391.625.000, IPHI 20.000.000, Dewan Pastoral Paroki St.Antonius 50.000.000, Gereja Kristen Jawa Banjarnegara 100.000.000, Yayasan Sirajul Munajiyah 50.000.000, Yayasan Kyai Simbar Jaya 50.000.000, Yayasan Insan Mandiri 150.000.000, Yayasan Sahabat Muda Indonesia 30.000.000, Yayasan Al Aftal Jannah 20.000.000, TPQ An Nuur Desa Kutawuluh 25.000.000, serta TPQ Mujahadah Desa Danaraja 25.000.000.

Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, saat pemberian hibah mengatakan, bantuan yang diberikan untuk ormas tersebut adalah untuk memperlancar proses pembangunan melalui kerjasama antara pemerintah Kabupaten dengan organisasi kemasyarakatan atau lembaga penerima hibah.

“Pemberian hibah ini ditunjukkan untuk menunjang pencapaian sasaran program dan kegiatan pemerintah daerah sesuai urgensi dan kepentingan daerah dalam mendukung terselenggaranya fungsi pemerintah, kata Budhi saat memberikan sambutan usai pemberian secara simbolis dana hibah ormas dan yayasan di rumah dinas bupati Senin (31/5/2021).

Pada kesempatan tersebut juga di tanda tangani naskah perjanjian hibah daerah dan berita acara serah terima hibah oleh bupati dengan14 ketua penerima hibah.(mfa 13)

Ace Hasan Dukung “Kesetaraan” Anggaran Pendidikan di Bawah Kemenag dan Kemendikbud

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk segera duduk bersama membahas anggaran pendidikan. Ace Hasan meminta agar anggaran pendidikan antara Kemenag dan Kemendikbud “disetarakan” dalam hal fungsi penyelenggaraan pendidikan. Hal itu ia tegaskan pada Rapat Kerja Komisi VIII dengan Kementerian Agama RI, Senin (31/5/2021) di Gedung DPR RI.

“Di DPR sedang siklus anggaran. Momen ini penting untuk dimanfaatkan terutama soal pendidikan. Alangkah lebih baiknya kita duduk bersama dengan Kemendikbud. Mungkin kita duduk bersama dengan Komisi X DPR untuk menyiasati karena saya masih melihat ada ketimpangan anggaran antara pendidikan di bawah Kemenag dengan pendidikan di bawah koordinasi Kemendikbud”, jelas Ace.

“Biar kemudian ini menjadi kesepakatan bersama kita duduk satu meja. Berapa jumlah lembaga pendidikan di bawah Kemenag, berapa di bawah Kemendikbud. Setarakan anggarannya. Termasuk juga soal pembangunan infrastruktur dan sebagainya untuk sektor pendidikan. Dan nanti kami di Komisi VIII ada Banggarnya, Komisi X ada Banggarnya. Nanti kita lihat, apakah betul ada kesetaraan pendidikan”, lanjut Ace.

Ace juga menyampaikan bahwa Madrasah baik swasta maupun negeri memiliki prestasi yang membanggakan. Jika mendapat dukungan anggaran yang memadai dan dikelola dengan baik, Madrasah akan mampu bersaing dan menjadi lembaga pendidikan yang unggul.

“Saya tadi pagi kirim pesan ke Pak Menteri. Madrasah itu juga punya keunggulan dan itu terbukti. MAN Insan Cendekia, menjadi MAN terbaik kedua se-Indonesia. Kalau Madrasah dikelola dengan baik, bisa berkompetisi. Prestasi-prestasi yang didapatkan dari kalangan Madrasah juga sangat luar biasa. Ini kan soal bagaimana negara mau berpihak atau tidak”, ujar legislator asal Dapil Kabupaten Bandung dan Bandung Barat itu.

Terakhir, Ace berharap agar pemerintah dapat memberikan anggaran yang cukup bagi pendidikan keagamaan, seperti Madrasah dan Perguruan Tinggi Agama Islam. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan.

“Untuk itu Gus Menteri saya berpikir, lembaga pendidikan yang dikelola Kemenag seperti Madrasah, Perguruan Tinggi Agama Islam baik negeri maupun swasta, itu mendapat anggaran yang cukup. Saya mengusulkan Pak Ketua, sebaiknya kita membahas secara khusus pendidikan antara Kemenag dan Kemendikbud agar keadilan anggaran juga berlaku untuk pendidikan di bawah Kemenag. Ini penting saya tekankan karena kita ingin kualitas (lembaga pendidikan) di Kemenag juga mendapatkan perlakuan yang setara”, pungkas Ace.(*)

Kemendagri Minta Pemda Tak Ragu Belanjakan APBD untuk Sektor Produktif dan Penanganan Covid-19

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta Pemerintah Daerah (Pemda) tak ragu dalam membelanjakan APBD-nya untuk belanja sektor produktif dalam rangka penanganan Covid-19. Hal itu ditegaskan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Keuangan Daerah (Keuda) Kemendagri Mochamad Ardian, dalam konferensi pers “Langkah-Langkah Percepatan Penyerapan APBD” di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2021).

“Bagi Pemda yang ingin melakukan pembelanjaan dalam rangka penanganan Covid-19 kami berharap jangan ragu, silakan,” tegasnya.

Dorongan ini dilakukan mengingat, berdasarkan data realisasi pendapatan dan belanja daerah, penyerapan anggaran tersebut dinilai Ardian kurang optimal. Hingga saat ini angka realisasi APBD masih di bawah realisasi APBN yang kini angkanya telah melebihi 32%, atau tertinggal jauh sekitar 10%.

Pihaknya juga menginventarisasi faktor-faktor penyebab rendahnya realisasi belanja, yakni sebagai berikut:
Pertama, adanya sisa dana penghematan/pelaksanaan program kegiatan atas belanja tahun anggaran sebelumnya yang belum dimanfaatkan; Kedua, adanya kelebihan target pajak daerah dan retribusi daerah Tahun Anggaran 2020; Ketiga, belum disalurkannya bagi hasil pajak provinsi kepada kabupaten/kota termasuk kelebihan target pajak daerah tahun 2020.

“Ada juga kelebihan target pendapatan, pajak retribusi daerah yang dipungut oleh pemerintah provinsi, ada juga bagi hasil pajak untuk kabupaten/kota yang belum disalurkan oleh pemerintah provinsi,” katanya.

Keempat, belum dibayarkannya kewajiban kepada pihak ketiga dari anggaran tahun sebelumnya (2020) namun sudah tutup tahun anggaran sehingga menjadi Silpa yang akan diselesaikan pada tahun 2021; Kelima, terhadap sisa dana pada poin kedua, ketiga, dan keempat, Pemda masih menunggu audit dari BPK-RI.

“Nah terhadap ketiga sebab ini, cenderung pemerintah daerah hati-hati dalam membelanjakan, misalnya tadi saya katakan ada target pajak yang melebihi, namun belum bisa disalurkan kepada pemerintah kabupaten/kota karena tadi menunggu audit,” beber Ardian.

Ardian juga berharap, pemerintah daerah segera melakukan langkah-langkah percepatan penyerapan APBD, misalnya saja dengan bagi hasil yang dapat dibagi oleh pemerintah provinsi, khususnya untuk program kegiatan yang mengarah kepada penangan Covid-19. Hal itu dilakukan sesuai dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2020, Permendagri Nomor 20 Tahun 2020, dan Permendagri Nomor 39 Tahun 2020.

“Mekanisme penggunaan uang yang ada di APBD, sepanjang peruntukannya untuk (penanganan) Covid-19 cukup dilakukan dengan penetapan peraturan kepala daerah, entah Perbup, Perwali maupun Pergub, jadi tidak harus dengan peraturan daerah yang harus dibahas dengan DPRD,” jelasnya.

“Jadi sepanjang (untuk penanganan) Covid-19, silakan, pemerintahan daerah diberikan fleksibilitas untuk bisa menggunakan uang kas yang ada, cukup dengan melakukan perubahan Perkada, Perwali atau Pergub dan diberitahukan kepada DPRD, ini langkah pertama yang bisa dilakukan,” tambahnya.

Adanya indikasi uang kas yang tersimpan di bank umum yang diorientasikan sebagai tambahan PAD (Bunga Perbankan) mengingat terkontraksinya sisi pajak dan retribusi daerah, juga ditengarai menjadi penyebab rendahnya realisasi belanja di daerah. Tak hanya itu, realisasi belanja yang rendah juga disumbang oleh kegiatan fisik yang dianggarkan pada OPD, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lainnya, yang pelaksanaannya masih menunggu selesainya kegiatan perencanaan atau Detail Engineering Design (DED), sehingga kegiatan kontraktual belum dapat dilaksanakan, termasuk kegiatan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Penyebab lainnya, Pemerintah daerah sampai saat ini masih terus melakukan realokasi anggaran menindaklanjuti PMK Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 dalam rangka Mendukung Penanganan Pandemi Covid-19 dan Dampaknya, ditetapkan tanggal 15 Februari 2021, hal ini berdampak pada pelaksanaan kegiatan harus menunggu penetapan perubahan atas Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD TA 2021.

“Regulasi baik itu Inpres, Permendagri mengamanatkan Pemda, (untuk) tidak perlu menunggu Perda, lakukan perubahan penjabaran terhadap APBD, cukup beri tahu kepada DPRD, action,” tukasnya.

Sementara itu, bagi Pemda yang ingin segera melakukan perubahan APBD, sepanjang audit BPK sudah dilakukan, laporan semester pertama terhadap APBD juga telah ada, dipersilakan melakukan perubahan APBD.

“Jadi langkah-langkah percepatan terhadap belanja tidak harus menunggu Perda APBD, dengan Perkada pun sepanjang untuk Covid-19 itu masih dimungkinkan,” pungkasnya.(*)

Peringati Hari Lahir Pancasila, Kemendagri Minta Masyarakat Naikkan Bendera Merah-Putih Satu Tiang

0

Jakarta, MMCIndonesia.id – Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada 1 Juni setiap tahunnya, maka pada peringatan tahun 2021 kali ini, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta seluruh masyarakat untuk menaikkan Bendera Merah-Putih satu tiang penuh.

Hal ini merujuk pada Surat Edaran (SE) Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Nomor 04 Tahun 2021 tentang Pedoman Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021 poin (d) yang menyebut “Seluruh perkantoran dan seluruh komponen masyarakat Indonesia mengibarkan Bendera Merah Putih selama 1 (satu) hari pada tanggal 1 Juni 2021.”

“Swasta, perkantoran, semua masyarakat kami imbau untuk menaikkan Bendera Merah-Putih satu tiang, sebagai wujud nasionalisme kita dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila,” kata Kapuspen Kemendagri Benni Irwan, Senin (31/1/2021).

Tak hanya itu, dalam radiogram Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bernomor 019.1/3214/SJ, Kepala Daerah juga diminta mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengikuti upacara Hari Lahir Pancasila yang dilaksankaan secara viritual melalui siaran langsung di kanal Youtube Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, laman Facebook Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Instagram Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan siaran TVRI dari kantor/ruang kerja/rumah/tempat tinggal masing-masing dengan tetap mematuhi protokol pencegahan Covid-19.

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2021, dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Juni 2021 pukul 07.45 WIB secara virtual kombinasi. Adapun eringatan Hari Lahir Pancasila terpusat di Gedung Pancasila, Jakarta. Adapun Tema Peringatan pada tahun ini adalah “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh”.(*)

Wagub Taj Yasin Lepas Jelajah Wisata Banjarnegara Adventur Offroad Hari...

MMCindonesia.id, Banjarnegara – Wakil Gubenrur JawaTengah Taj Yasin Maimoen melepas peserta  Jelajah Wisata Banjarnegara Adventur Offroad #4 Tahun 2023 di alun-alun kota Banjarnegara Sabtu...