Banjarnegara – Petani kentang di Dataran tinggi Dieng berharap adanya standarisasi harga.
Kepala Desa Dieng Kulon Kecamatan Batur Slamet Budiono mengatakan, petani kentang di Dieng berharap adanya standarisasi harga kentang.
“Saat ini penentuan harga kentang berdasarkan mekanisme pasar. Jadi saat barang langka dan permintaan tinggi, harga akan naik dan sebaliknya,” kata Slamet kepada Media Rabu (17/5).
Dikatakan, penentuan harga kentang saat ini berdasarkan mekanisme pasar. Sehingga sangat bergantung pada ketersediaan barang dan permintaan pasar.
“Saat ini tanaman kentang terbilang bagus, harga di pasar juga bagus. Di tingkat petani mencapai Rp 12.500 per kilogram,” lanjutnya.
Namun Slamet menyayangkan, sebab saat harga tinggi seperti sekarang, banyak petani yang tidak bisa ikut menikmati karena telah panen sebelum Lebaran atau baru menanam.
“Sudah menjadi tradisi, kalau barang langka, harganya naik. Kalau barangnya banyak, harganya turun,” tambah Slamet
Menurut Slamet, dengan mekanisme harga yang berlaku sekarang yang lebih diuntungkan adalah pedagang.
Dikatakan, kentang memang bisa disimpan untuk jangka waktu tertentu. Namun menyimpan kentang di gudang seperti spekulasi.
“Kalau pas untung, harganya mahal. Kalau harganya malah turun malah rugi,” katanya.