MMCIndonesia.id – Pertunjukan dramatari seni khas Bali dengan mengambil cerita dari kisah pewayangan Ramayana di mana barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Tarian ini dimainkan terutama oleh puluhan (bahkan ada sampai ratusan) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan, sehingga tari ini juga dikenal dengan nama Tari Cak.
Tari Kecak biasa disebut Tari Cak atau tari api. Tarian ini merupakan tarian pertunjukkan hiburan masal yang menggambarkan seni peran dan tidak diiringi oleh alat musik atau gamelan.
Pertunjukan Tari Kecak memang dijadikan sebagai destinasi wisata guna untuk memberikan pesan moral yang tersirat dalam tarian tersebut. Ketika menonton tari kecak, pastikan kamu membaca skrip ringkas yang diberikan saat membeli tiket agar memahami makna dari tarian kecak.
Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman lalu memporakporandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar.
Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.
Sehingga makna nilai moral dalam tarian kecak ini ialah kasih yang tulus akan menang dengan doa dan kesungguhan.
Menyaksikan tari kecak bisa dilakukan di beberapa lokasi. Salah satunya adalah Pura Luhur Uluwatu dan juga Garuda Wisnu Kencana.
Namun di masa pandemi ini, Tari Kecak agak berbeda. Para penari menggunakan APD dan juga penonton diwajibkan untuk menjaga jarak demi pencegahan virus corona(jacinta)