MMCindonesia,Banjarnegara – Sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat melalui kegiatan promosi, pada Sabtu (26/3/2022) kemarin di gelar Business Matching di rumah dinas Bupati Banjarnegara.
Kegiatan ini masuk rangkaian Gebyar UMKM dan Ekraf Banjarnegara 2022 dalam rangka hari Jadi Kabupaten Banjarnegara ke -451. Business Matching dihadiri stake holder dan pelaku bisnis, UMKM, dan ekonomi kreatif.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ir. Singgih Haryono, dalam sambutannya saat membuka Business Matching mengatakan, gebyar UMKM tahun ini mengusung tema Bangkitnya Perekonomian Banjarnegara, yang masih merupakan rangkaian HUT ke-451 , dan akan berlangsung hingga 29 Maret 2022 mendatang, di Kompleks Pendapa Dipayudha Adigraha.
Singgih berharap, melalui Business Matching muncul komitmen dari Pemerintah dan lembaga terkait untuk membeli produk dalam negeri atau produk lokal terutama dari UMKM di daerah.
“Kami berharap melalui Business Matching dalam Gebyar UMKM, Ekraf, Festival Kopi Banjarnegara Tahun 2022 ini akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di masyarakat melalui kegiatan promosi, edukasi usaha kecil,” katanya
Dia menambahkan, Saat ini Banjarnegara merupakan daerah miskin. Bahkan berdasar data susenas, masuk dalam 10 daerah dengan kategori Miskin Ekstrim. Inilah pertanyaan besar sekaligus tantangan untuk mengurai permasalahn kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara.
“Pada forum Gebyar UKM dan Ekraf ini, yang akan diselenggarakan selama lima hari, akan ada goal berupa rumusan dan tindak lanjut untuk meenyelesaikan persoalan berkaitan dengan perekonomian pada sisi Usaha Kecil Mikro,” lanjutnya
Pada kesempatan tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banjarnegara melalui kasi pengembangan penanaman modal bidang promosi dan investasi Eko Purwanti, SH, menjabarkan beragam potensi Kabupaten Banjarnegara lengkap beserta rencana jangka panjang dan strateginya.
Paparan dari DPMPTSP ini disambut baik oleh Ketua KADIN Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro.
Menurutnya Banjarnegara memiliki potensi yang sangat luar biasa di berbagai sisi sehingga sangat penting bagi kita untuk bisa membangun dan bangkit melalui segala potensi yang ada tersebut, seperti UMKM.
“Kita akui, bahwa peranan UMKM dalam menopang ekonomi ini sangat besar, bahkan kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,3 persen, dengan total jumlah unit usaha mencapai 98 persen dan mampu menyerap tenaga kerja hingga 96 persen,” katanya.
Business Matching dalam gebyar UMKM merupakan tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk lokal daerah sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Selain itu juga sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada industri lokal. (ADZ**)