IPB Universitas dengan Inovasi Pertanian Terbaik di Asia Tenggara

0
368

Bogor, MMCIndonesia.id, – Generasi ketiga Institut Pertanian Bogor (IPB) telah melakukan produk-produk yang berbeda dari generasi sebelumnya, dimana pada generasi pertama adalah gula pertanian yang berasal dari tebu, dan pada generasi ketiga gula sudah dapat diolah dari bentuk lain, seperti dari limbah sawit, dan juga dari kulit singkong jadi gula. Dan ketika kami ditanyakan oleh Presiden RI, Joko Widodo bagaimana IPB dapat melakukan inovasi-inovasi menciptakan sumber ketahanan pangan dari berbagai elemen tanaman lain, sehingga ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia semakin terjamin.

Hal ini disampaikan Rektor IPB Prof. DR. Arif Satria, SP, M.Si, dalam acara Penandatangan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Antara Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumbar dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang Sinergi Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di IPB Bogor, Selasa (13/4/2021).

Rektor IPB juga menyampaikan saat ini sektor pertanian penting, pertama sebagai sumber pangan nasional, kedua sebagai sumber bahan-bahan kesehatan karena kita masih import bahan obat-obatan, maka kedaulatan bidang kesehatan mesti kita wujudkan dengan meningkatkan potensi daya lokal untuk kebutuhan kesehatan masyarakat.

“Ketiga urmaterial sudah sangat banyak seperti produk kosmetik, produk helm. Bahkan kita sudah melakukan inovasi menghasilkan kulit udang sebahan pelapis bodi pesawat antiradar. Kemudian juga rompi anti peluru. Hal ini juga terungkap pada saat kunjungan wakil menteri pertahanan RI bahwa IPB juga memiliki inovasi dalam bidang pertahanan. Maka inovasi bukan hanya pangan, pertahanan, obat-obatan material lainnya sebagai alternatif,” ungkap Arif Satria.

Arif Satri juga menyampaikan, selamat datang Gubernur Sumatera Barat di Universitas Inovasi dimana pada tahun 2020 ditetapkan sebagai Universitas nomor 1 (satu) se Indonesia. Dan awal tahun 2021 dari penilai dunia dibidang pertanian nomor 1 (satu) di Asia Tenggara, nomor 10 di Asia dan nomor 62 di dunia.

“Semoga prestasi ini yang membanggakan ini dapat meningkatkan kepercayaan mitra kerja dalam membuahkan hasil yang sangat tinggi. Inovasi-inovasi IPB telah dilakukan dalam terhilirisasi dengan produk-produk yang bermanfaat besar bagi masyarakat dan industri. Begitu juga dalam produk pertanian, perikanan dan peternakan,” ujarnya.

Arif juga mengatakan sektor pertanian sangat berperan besar di Indonesia sebagai penyelamat disetiap masa-masa krisis, namun kadang-kadang pasca krisis sering dilupakan. Kita berharap pasca krisispun pertanian mesti tetap mendapat tempat dalam kebijakan nasional.

“Kita menyambut baik visi gubennur mewujudkan Sumatera Barat madani yang unggul dan berkelanjutan. Dimana istilah unggul menjadi trend saat ini. Dan istilah berkelanjutan dapat secara ekonomi, sosial budaya dan berkelanjutan secara ekologis. Dan senang sekali dapat bekerjasama dengan berbagai kalaborasi dengan pemprov Sumbar dan berbagai pihak,” katanya.

Arif Satria juga katakan, IPB juga memiliki hubungan baik dengan dua universitas terkemuka di di Sumbar Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) sebagai mitra strategis dan sesama rektor memikili interaksi personal sangat baik.

“Klaborasi tripatri IPB, Pemprov Sumbar dan perguruan-perguruan tinggi di Sumbar mesti menjadi kekuatan yang baik. Masing-masing perguruan tinggi memiliki streng yang berbeda, sehingga saling menambah agar kita benar-benar kuat dalam memajukan pembangunan daerah dan nasional,” ingatnya.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah juga menambahkan, kemitraan kerjasama ini tentu sebagai sebuah upaya nyata dalam produktifitas masyarakat guna meningkatkan hasil pendapatan masyarakat.

“Kita menyadari waktu yang cukup pendek pemerintahan saat ini hingga tahun 2024 menjadi tantangan dalam mewujudkan keinginan menciptakan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Sumbar. Membangun kemitraan dan kerjasama dengan berbagai pihak ini dilakukan sebagai langkah percepatan pembangunan di Sumbar,” ujarnya.

Mahyeldi juga mengatakan dengan segala kelebihan dan prestasi IPB sebagai perguruan tinggi dengan berbagai inovasi yang telah dihasilkan tentu diharapkan akan memberikan dampak baik dalam berbagai hal potensi yang ada di Sumbar.

 

“Ada 7 poin ruang lingkup kerjasama yang akan dilakukan dengan OPD Sumbar terkait dengan IPB dalam Nota Kesepakatan ini meliputi : 1.  Kuliah Kerja Nyata pengabdian kepada masyarakat. 2.  Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia. 3.  Peningkatan potensi hasil pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, kelautan dan perikanan serta UKM/IKM di Sumatera Barat. 4. Penelitian dan Pengembangan potensi sumber daya alam dan budaya Sumatera Barat. 5.Revitalisasi lingkungan yang rusak dan pemanfaatan limbah pertanian. 6. Peningkatan pendapatan dan daya saing daerah. 7. Pengembangan destinasi wisata unggulan agro dan Eko,” ungkapnya. (Red)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here