Polisi Kembangkan Kasus Pembunuhan Sadis Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara

0
234
Satu persatu jasad korban pembunuhan Tohari alias Slamet, sang dukun pengganda uang di bawa petugas dari kepolisian dan SAR.(foto/doc)

MMCindonesia.id,Banjarnegara – Polisi masih masih terus mendalami kasus pembunuhan sang dukun pengganda uang Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Banjarnegara. Dari pengembangan, jumlah korban pembunuhan Tohari alias Slamet, sang dukun pengganda uang terus bertambah.

Pada  Selasa (4/4/2023) Siang tadi Polisi kembali menemukan dua jasad korban yang ternyata berstatus suami istri.

Kepada media, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto menjelaskan, setelah kembali ditemukannya dua jasad  maka total jasad korban pembunuhan dari dukun pengganda uang ini bertambah mencapai 12 orang.

Korban yang ditemukan terdiri dari 1 korban yang  ditemukan pada awal terbongkarnya kasus pembunuhan, kemudian 9 korban ditemukan pada Senin (3/4/2023) dan hari ini dua korban lagi ditemukan.

Dua jasad korban yang ditemukan merupakan pasangan suami istri yang juga dibunuh dengan cara yang sama. Dari pengakuan tersangka, korban yang ditemukan hari ini adalah Isryad bersama dengan istrinya.

“Kami masih harus melakukan autopsi untuk memastikannya, sebab tersangka ini masih sering berubah-ubah saat ditanya nama jasad di setiap lubang,” kata Hendri

Labih lanjut Hendri meminta agar  penyebaran informasi terkait korban ini harus jelas, sebab masih banyak bertebaran informasi yang tdiak benar terkait jumlah korban yang ditemukan.

“Kami masih terus melakukan pengembangan, sebab bisa saja masih ada korban lain yang belum ditemukan,” lanjutnya

Hendri menambahkan, semua jasad yang ditemukan langsung dilakukan autopsi, dan 9 jasad yang sudah selesai menjalani autopsi langsung dikubur kembali, sedangkan 1 jasad sudah dibawah oleh keluarganya untuk dimakamkan di Sukabumi, sementara dua korban yang baru ditemukan langsung dibawa ke RSUD untuk dilakukan autopsi.

Dan hasil autopsi tersebut nantinya akan menjadi bagian dari berkas perkara dalam persidangan. Hasil introgasi terhadap tersangka ini mengaku jika pemakaman para korban ini dilakukan pada satu lokasi. Tersangka itu sendiri mengaku sudah melakukan praktik dukun pengganda uang sejak 2020. “Kami masih akan terus mengambangkan kasus ini,” lanjutnya

Saat ditanya media, tersangka  Slamet mengaku menyesal dan menerima hukuman yang akan diterimanya, ia juga mengaku sudah lupa nama satu per satu jasad yang sudah dibunuhnya, namun dia masih ingat pada dua jasad yang baru ditemukan, yakni Irsyad dan istrinya yang berasal dari Lampung.

“Hasil pemeriksaan, tersangka ternyata sudah melakukan praktik dukun pengganda uang dan melakukan pembunuhan terhadap para korbannya sejak tahun 2023, dan aksi kejinya terakhir kali dilakukan pada 24 Maret 2024 terhadap PO warga Sukabumi,” katanya.(Adz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here