MMCindonesia.id, Dieng – PT.Geo Dipa Energi (Persero) PLTP 2 Unit Dieng Selalu membuka dialog dengan warga berkaitan dengan pengembangan pembangunan PLTP 2 Dieng.
Keterbukaan tersebut dilakukan dengan menjalin komunikasi dengan Tokoh Masyarakat, Masyarakat di sekitar perusahaan dan Pemerintah Desa Sekitar Perusahaan Serta Pemerintah Daerah.
“Ini kami lakukan agar setiap detail pembangunan PLTP 2 di ketahui oleh masyarakat dan pemerintah, “ kata Social Safeguard Supervisor PLTP 2 Dieng Slamet Riyadi kepada media.
Saat menjelang pekerjaan uji sumur (well testing) SLR-T-9C, “GeoDipa” bersama dengan masyarakat Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menggelar sosialisasi rencana well testing dan do’a bersama di lokasi wellpad 9.
“Kami selalu terbuka dalam memberikan informasi perusahaan terutama dalam menyampaikan gambaran pekerjaan uji sumur produksi. Kami selalu melibatkan peran serta masyarakat dengan menggelar do’a bersama agar diberikan kelancaran dan keberkahan bersama,” lanjut Slamet.
Slemat menambahkan, dalam setiap sosialisi kepada masyarakat pihaknya juga selalu memberikan progres pembangunan Proyek PLTP Dieng 2 yang saat ini telah memasuki pemboran sumur keenam.
“GeoDipa akan melakukan serangkaian kegiatan guna mengakselerasi progres pembangunan proyek,” jelasnya
Lebih jauh Slamet menambahkan, usai melakukan pemboran sumur kelima SLR-J-7D, saat ini GeoDipa sedang melakukan pemboran sumur keenam SLR-J-7E, paralel dengan hal tersebut GeoDipa akan melanjutkan tahapan pembangunan dengan melakukan kegiatan uji sumur produksi yang ada di wellpad 9 ini dalam waktu dekat, yakni SLR-T-9C.
“Kami selalu memberikan sosialisasi ini kepada warga sebagai salah satu upaya GeoDipa dalam memberikan gambaran terkait pekerjaan uji sumur atau well testing kepada Bapak dan Ibu sekalian,” Tambahnya
Geo Dipa sendiri sudah sejak tahun 2020 melakukan pembangunan Proyek PLTP Dieng 2 yang termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), yang merupakan Program Pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tahap kedua 10.000 MW yang diintegrasikan ke dalam program 35.000 MW.
Pada pembangunan tersebut, GeoDipa telah melaksanakan pekerjaan dimulai dari pengosongan lahan area eks mess PLN atau yang lebih dikenal sebagai Pad 38, mobilisasi material dan peralatan, pemboran sejumlah 6 (enam) sumur produksi antara lain SLR-Q-31A, SLR-Q-31B, SLR-T-9C, SLR-T-9D, SLR-J-7D dan SLR-J-7E serta pembangunan infrastruktur pembangkit listrik dalam kurun waktu dari tahun 2021 hingga 2024. (ahr)