Pengawas Satwa Diterkam Harimau, Ini Penjelasan Dirut Serulingmas Zoo..

0
198
Kandang Harimau Benggala yang menerkam perawat satwa untuk sementara di garis polisi untuk kepentingan penyidikan.(foto/ahr)

MMC indonesia.id,Banjarnegara – Direktur Utama Serulingmas Zoo Banjarnegara Lulut Yekti Adi menyampaikan  klairifikasi berkaitan kecelakaan kerja yang terjadi di kebun binatang serulingmas Banjarnegara, Jawa Tengah yang menimpa perawat satwa kebun binatang serulingmas  bernama Lulut Dwi Prasetya.

Kepada media Lulut membenarkan telah terjadi  kecelakaan kerja  yang dialami karyawan berupa penyerangan oleh harimau benggala.

Ia menjelaskan kejadian kecelakaan kerja terjadi pada pukul 14.30 Minggu (17/4/2022), saat korban memberi makan dan memasukan satwa tersebut dari kandang display ke kandang tidur.

Korban sebenarnya hendak membersihkan kandang display, dan kegiatan tersebut   sudah rutin dilakukan perawat satwa TRMS serulingmas.

“Jadi kejadiannya saat korban dalam posisi sendirian, sehingga detail kronologi tidak diketahui oleh karyawan maupun pihak lain,” katanya kepada media Selasa 919/4/2022)

Korban lalu dievakuasi oleh perawat satwa sesuai prosedur dan proses evakuasi memakan waktu kurang lebih 30 menit sebelum satwa dapat dimasukan ke dalam kandang tidur.

Korban kemudian di bawa ke RSUD Anna Lasmanah, namun sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.

“Tidak ada tanda tanda korban dimakan oleh satwa yang ditandai dengan tidak adanya organ tubuh yang hilang dari korban, dan luka yang ditemukan pada tubuh korban berupa bekas gigitan dibagian leher dan bekas cakaran dibagian punggung,” tambahnya

Ia juga menjelaskan jika penyerangan harimau terhadap karyawan tidak disebabkan oleh kurangnya pakan satwa.

“Pakan satwa yang diberikan kepada koleksi satwa di serulingmas sudah diatur nutrisionist dan diawasi oleh BKSDA Jawa Tengah,” ujarnya

Lebih jauh Lulut mengatakan, perusahaan sebenarnya memiliki SOP yang sudah dijalankan oleh seluruh karyawan termasuk juga korban pada saat kejadian.

Sejauh pihaknya masih melakukan penyelidikan  bersama dengan pihak kepolisian resort Banjarnegara dan balai konservasi sumber daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah.(Adez)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here