Sumbar, MMCIndinesia.id – Nagari Ulakan melalui potensi kawasan Ekowisata dan Edukasi Green Talao Park (GTP) yang dimiliki, kembali menjadi pusat perhatian. Hal itu dibuktikan, dengan adanya kunjungan Studi Tiru ke destinasi wisata ini, yang digagas oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Dalam kesempatan kali ini, Dinas Pariwisata Provinsi selaku penyelenggara Pelatihan Sadar Wisata di Kabupaten Sijunjung memboyong seluruh peserta untuk melakukan Studi Tiru ke kawasan Ekowisata dan Edukasi Green Talao Park di Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakih Kabupaten Padang, pada Selasa (27/7).
Kegiatan ini, merupakan kunjungan yang kedua kalinya dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat ke Green Talao Park. Sebelumnya, tahun 2020 lalu Dinas Pariwisata Sumatera Barat juga pernah melakukan kegiatan studi tiru ke Green Talao Park yang pesertanya berasal dari Pokdarwis se Kota Padang.
Dalam kesempatan itu, Ibu Anastasia selaku pendamping peserta pelatihan menyampaikan. Bahwa kegiatan Studi Tiru ini, merupakan rangkaian kegiatan pelatihan Sadar Wisata yang sedang dilaksanakan. Sedangkan peserta pelatihan yang ikut dalam kegiatan Studi Tiru ini, berjumlah 80 orang dan semuanya berasal dari Kabupaten Sijunjung. Untuk pembiayaan kegiatan ini, anggarannya bersumber dari Dana Pokok Pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang berasal Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sijunjung.
“Kegiatan Studi Tiru ini, merupakan rangkaian kegiatan pelatihan yang telah dijadwalkan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat. Sebelumnya, kegiatan ini dilaksanakan di Batusangkar dengan pemberian materi tentang kepariwisataan dan manajemen destinasi wisata yang baik. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan. lapangan. Untuk ke lapangan, kita memilih kawasan GTP Nagari Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman”. ujar Anastasia, yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi pada Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat.
Dikatakannya, ada beberapa alasan mengapa memilih GTP sebagai Lokus (Lokasi Khusus) tujuan dari Studi Tiru ini. Pertama, karena menganggap kawasan ekowisata dan edukasi Green Talao Park mempunyai sesuatu yang bernilai dan unik. Yang nantinya akan bisa ditiru oleh peserta, untuk diterapkan di Daerah mereka masing-masing setelah kegiatan pelatihan ini selesai.
“Selain itu, destinasi GTP juga memiliki tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi dalam pengelolaannya. Para pelakunya terdiri dari pemuda yang peduli dengan Nagari dan mampu membawa perubahan untuk Nagarinya. Karena, untuk membuat sebuah pariwisata yang bermutu itu, harus ada orang yang rela berkorban dan berani berbuat, tidak hanya menunggu dan banyak berbicara”, tambahnya.
Sekaitan dengan itu, Pj. Wali Nagari Ulakan Irmanto SE. menyampaikan ucapan terima kasih serta rasa senang dan bangga. Atas kunjungan studi tiru yang kedua kalinya, oleh Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat ini.
“Kami berterima kasih dan merasa bangga, karena kembali menjadi lokus studi tiru yang dipilih oleh Dinas Pariwisata Sumatera Barat. Dimana sebelumnya, kunjungan yang sama juga pernah dilakukan di tahun 2020 lalu. Semoga pertemuan ini, bisa menjadi ajang silaturrahmi antara masyarakat Ulakan dengan dunsanak dari Sijunjung. Dan kita berharap melalui pertemuan ini, juga bisa menjadi salah satu ajang promosi bagi Green Talao Park di bumi lansek manih kabupaten Sijunjung nantinya.” pungkasnya.
Senada dengan itu, Syahrul Mubarak yang merupakan Ketua Pokdarwis Green Talao Park menyampaikan. Bahwa GTP hadir, karena adanya semangat kebersamaan antara pemuda dengan tokoh masyarakat dan Pemerintah Nagari. Dengan satu semangat, yaitu untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Nagari Ulakan.
“Kahadiran kawasan ekowisata dan edukasi GTP, merupakan hasil racikan dari sebuah ikatan saling percaya antara tokoh masyarakat, pemuda dan Pemerintah. Untuk menciptakan sebuah destinasi wisata yang baik, maka ketiga unsur ini harus satu. Kita tidak bisa berjalan sendirian. Alhamdulillah, hal itu telah kami lakukan di Nagari Ulakan, dengan melibatkan semua unsur masyarakat dan Pemerintahan dalam pembangunan kawasan GTP ini”. jelas Syahrul.
“Ketika itu, pemuda mendapat kepercayaan dari tokoh masyarakat dan juga bimbingan dari Pemerintah Nagari. Sehingga, lahirlah kawasan ekowisata dan edukasi Green Talao Park. Walaupun usaha wisata ini baru berjalan satu tahun, tapi telah membuat dampak yang besar bagi perekonomian masyarakat. Kita berupaya dan berharap, dengan kehadiran Green Talao Park ini, bisa mensejahterakan masyarakat Nagari Ulakan dan mengupayakan tidak ada lagi pemuda yang menganggur serta yang tidak bisa melanjutkan sekolah hingga bangku SMA dan sederajat”. tutur Syahrul Mubarak, yang juga sebagai Ketua Bamus Nagari Ulakan itu. (Red)