GeoDipa Akan Tambah Produksi 130 MW

0
263
dirut Geodipa Energi (persero) Riki Firmandha Ibrahim memberikan penjelasan kepada tamu berkaitan dengan pengoperasian first blow PLTP smale scale Dieng.(ft/ahr)

BANJARNEGARA, MMCIndonesia.id – PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” akan menambah pasokan produksi listriknya hingga 130 MW. Penambahan produksi akan diawali dengan First Blow Small Scale sebagai tahapan uji coba sebelum Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small Scale 10 MW secara resmi beroperasi. kegiatan tersebut dilaksanakan di area PLTP Small Scale yang bertempat di Dusun Siterus, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.

Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmanda Ibrahim mengatakan, PLTP Small Scale Dieng merupakan pembangkit skala kecil pertama Indonesia yang ditargetkan beroperasi secara komersial di akhir tahun 2020.

Pembangunan smale scale ini bisa berjalan dengan lancar karena didukung dengan pendaaannya yang bagus dari PISP (Pengembangan Infrastuktur Panas bumi).

“Tambahan pasokan ini merupakan pemenuhan kewajiban GeoDipa untuk mengembangkan kontrak area Dieng hingga 400 MW,” kata Riki kepada media usai meninjau langsung Small Scale pada Kamis (22/04).

Riki menambahkan, Pembangunan PLTP Small Scale Dieng 10 MW tersebut juga merupakan salah satu upaya dan komitmen yang dilakukan GeoDipa untuk mendukung program pemerintah.

Unit 1 55 MW tambah 10 MW 65 MW, nanti akan kita bicarakan dengan PLN berkaitan dengan produksi dan penjualannya.
Pembuatannya 18 bulan

Sementara Direktur Operasi dan Pengembangan Niaga GeoDipa, Dodi Herman, menjelaskan, proyek small scale dengan kapasitas sebesar 10 MW ini diharapkan mampu memberikan manfaat peningkatan ekonomi.

“Kapasitasnya memang 10 mMW namun bisa ditingkatkan menjadi12,5 MW, dan kita tergetkan minggu depan sudah bisa kita jual ke PLN kalau sudah stabil,”katanya.
Selain itu, pengembangan proyek yang dilakukan GeoDipa ini merupakan pembangunan yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mendukung tercapainya target pembangunan energi, khususnya panas bumi yang ramah lingkungan.

“GeoDipa sebagai satu-satunya BUMN di sektor panas bumi akan berkomitmen untuk bisa memenuhi target pemanfaatan energi baru terbarukan menjadi energi listrik melalui pemanfaatan potensi panas bumi,” lanjutnya

PLTP Small Scale Dieng sebesar 10 MW ini juga telah masuk dalam program strategis nasional RUPTL (2019-2018), Road Map Panas Bumi EBTKE 2017-2025, bahkan termasuk Kegiatan Prioritas Pemantauan Kantor Staf Presiden Jokowi yang selalu dimonitor guna peningkatan Kapasitas Terpasang PLTP di Indonesia.

Pengembangan panas bumi sebagai salah satu sumber energi terbarukan menjadi sangat penting dalam menjamin keberlanjutan dan keamanan energi, salah satunya sebagai pemasok energi listrik di Indonesia.

Proyek senilai US$ 21 juta ini juga bersinergi dengan Special Mission Vehicle (SMV) di bawah Kementerian Keuangan Republik Indonesia, di mana pembiayaan proyek tersebut mendapatkan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).

Turbine merupakan tahapan percobaan pengoperasian turbin akan tetapi belum ada pembebanan listrik, artinya kegiatan pemutaran turbin ini belum ada energi listrik yang dihasilkan.

Acara tersebut turut dihadiri oleh perwakilan dari Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Direktur Panas Bumi Direktorat ENergi Baru Terbarukan daN Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Republik Indonesia, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Republik Indonesia, Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, Direktur Utama PT PLN Gas & Geothermal, Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal energy, Executive VP Devisi Energi bary dan Terbarukan PT PLN, Direktur Utama PT Penjamin Infrastruktur Indonesia (Persero), Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (Persero), Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, Presiden Direktur PT Inti Karya Persada Teknik.(nuha)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here