PURWODADI, MMCIndonesia.id – Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten terbesar kedua setelah Kabupaten Cilacap di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Grobogan juga merupakan daerah pertanian yang subur. Oleh karena itu Kabupaten Grobogan disebut juga Kabupaten Agribisnis Pertanian.
Namun demikian Kabupaten Grobogan juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan objek wisata. Sebagian besar objek wisata di Kabupaten Grobogal berupa wisata alam seperti goa dan wisata air. Selain itu, Kabupaten Grobogan dikenal juga sebagai daerah yang kaya akan wisata religi.
Beberapa objek wisata religi yang menjadi sumber devisa di Kabupaten Grobogan, antara lain, Sendang Coyo di Jalan Panunggalan – Sendang Coyo, Area Hutan, Mlowokarangtalun, Kecamatan. Pulokulon, Kabupaten Grobogan dan wisata Punden Dalen, Keyongan, Gabus, Kabupaten Grobogan.
Sementara itu, Kabupaten Grobogan juga sangat kaya akan Objek wisata alam lainnya, seperti Goa Lawa dan Goa Macan, Air Terjun Widuri, Sendang Keongan, Goa Pawon, Goa landak, Goa Urang, dan masih banyak lagi.
Namun ada satu kawasan yang menarik perhatian kami, selama beberapa hari kami berada di Jantung Kabupaten Grobogan, Purwodadi. Kawasan tersebut adalah Dusun Gowa, Desa Kemadoh Batur, Tawang Harjo, Grobogan Jawa Tengah.
Hanya berjarak 25 KM dari Pusat Kota Purwodadi, dapat kita jumpai Goa Gajah yang begitu indah dan unik. Hanya butuh waktu dua jam perjalanan dari pusat kota Purwodadi untuk bisa sampai ke lokasi itu.
Goa Gajah merupakan objek wisata alami. Goa ini memiliki panjang sekitar 250 meter hingga 300 meter ke dalam. Sepanjang perjalanan menuju Goa Gajah, kita disuguhi pemandangan alam yang sangat indah. Medan yang naik turun dengan banyaknya tikungan, disertai berbagai pepohonan dan persawahan yang hijau menambah keunikan kawasan itu.
Goa Gajah ini terbilang unik. Berada di kawasan pegununghan kapur di Pegunungan Kendeng Utara di wilayah Kecamatan Tawangharjo. Goa Gajah memiliki tekstur yang unik baik di luarnya maupun di dalam goa.
Pada saat sore di daerah tersebut sangat sejuk kadang desa tersebut ditutup oleh kabut yang cukup tebal hingga jarak penglihatan hanya 5 Meter.
Kawasan pegunungan kapur ini sejatinya sudah ditetapkan sebagai Kawasan Karst Sukolilo oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, kata Sutikno warga Desa Kemadoh Batur. Kawasan ini juga sudah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Grobogan sebagai kawasan wisata namun penanganannya belum maksimal.
Padahal, setidaknya ada sembilan desa di Kecamatan Tawangharjo yang bergantung pada sumber-sumber air Desa Kemadoh Batur. Desa-desa itu antara lain Desa Godan, Jono, Mayahan, Plosorejo, Pojok, Pulongrambe, Selo, Tarub, dan Tawangharjo.
Warga desa berharap ada kejelasan mengenai status Pegunungan Kendeng Utara di wilayah Kecamatan Tawangharjo, terutama Desa Kemadohbatur. Pasalnya berdasarkan penelitian sejumlah ahli hidrogeologi pada 2008, wilayahnya termasuk kawasan yang tingkat serapan air hujannya tinggi, yaitu 37 persen. (Abi/dari berbagai sumber)