MMCindonesia.id, Banjarnegara – Dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Banjarnegara, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara menyalurkan bantuan pemugaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di wilayah miskin ekstrem yakni Kecamatan Pejawaran dan Kecamatan Punggelan.
Secara simbolik Pj Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto didampingi Ketua Baznas Banjarnegarea Sutedjo Slamet Utomo meletakan batu pertama pemugaran RTLH dan penyerahan secara simbolis bantuan pemugaran di Desa Metawana dan Desa Darmayasa Kecamatan Pejawaran.
Pj Bupati Tri Harso menyampaikan apresiasi kepada Baznas Banjarnegara yang telah memberikan program dan bantuan bagi masyarakat miskin di Banjarnegara.
“Saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ketua Baznas Banjarnegara yang turut peduli dalam upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem melalui beberapa program seperti RTLH, Jamban, Penanganan balita stunting, bantuan beasiswa miskin, pelatihan ketrampilan dan bantuan modal serta program-program lainnya,” kata Tri Harso
Tri Harso menambahkan, Berdasarkan data P3KE, kebutuhan intervensi Rumah Tidak Layak Huni ( RTLH ) di desa miskin ekstrim di Kabupaten Banjarnegara sejumlah 481 sasaran pada 12 kecamatan. Dari jumlah tersebut yang masuk kategori Prioritas satu ( P1 ) sebanyak 37 sasaran yang butuh segera diintervensi.
Dari 37 sasaran Prioritas satu ( P1 ) tersebut telah disepakati akan diintervensi dari berbagai sumber pendanaan, diantaranya 14 sasaran oleh Baznas, 13 sasaran oleh APBD Propinsi dan sisanya 10 sasaran sudah layak huni/ telah diintervensi pada tahun 2022.
Adapun lokasi 7 Sasaran intervensi dari BAZNAS berada di Desa Darmayasa Kecamatan Pejawaran, sisanya sasaran ada di Desa Petuguran dan Desa Mlaya Kecamatan Punggelan, Desa Karekan dan Metawana Kecamatan Pagentan.
Bapak ibu yang kami hormati, upaya percepatan penurunan kemiskinan ekstrem tidak lepas dari upaya kolaborasi dari seluruh stakeholder, selain peran pemerintah dan BAZNAS, juga yang tidak kalah penting adalah peran dari masyarakat yang turut berswadaya membantu apabila di lingkungan sekitarnya masih ditemukan warga masyarakat yang tidak mampu dan masuk kategori miskin ekstrem.
Ia juga meminta pemerintah desa selalu mengupdate data, jika warganya telah menerima bantuan maka harus segera dilakukan perbaikan data dengan penyampaian intervensi yang telah dilakukan terhadap warganya.
“Tidak hanya RTLH saja tetapi meliputi seluruh program pemerintah seperti jamban, sarana air bersih, keluarga beresiko stunting dan lain sebagainya. Saya mohon Camat juga ikut memantau intervensi dan update data yang dilakukan,” lanjutnya.
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo menyampaikan bantuan RTLH yang diterima kepada masing-masing penerima sebesar 15 juta tersebut diterima secara utuh oleh penerima.
“Bantuan yang kami berikan mungkin belum cukup untuk merehab secara total, bantuan ini sebenarnya juga media untuk merangsang dan menggugah kembali budaya gotong royong di lingkungan masyarakat desa,” kata Sutedjo
Sutedjo juga meminta penerima untuk mengelola bantuannya dengan baik serta memanfaatkan toko bagunan yan ada disekitar rumah agar tidak terlalu memakan anggaran.
“Manfaatkan toko terdekat dan tidak usah membeli kebutuhan bangunan terlalu jauh, sehingga anggarannya tidak semakin bertambah,” tambahnya.
Lebih jauh Sutedjo mengatakan, dalam menyalurkan dan memberikan bantuan selalu berkomitmen untuk berkolaborasi, berkomunisasi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah.
Untuk itu Baznas harus benar benar mengelola dana zakat dengan sebaik-baikny sesuai dengan amanah masyarakat.(Adz)