Sumbar, MMCIndonesia.id – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, SP menyampaikan kebanggaanya dan apresiasi atas peran penyuluhan pertanian yang selalu berada dalam posisi strategis, dimana dalam penyelenggaraannya terkoordinir dengan baik dan bisa berjalan efektif dan efisien.
Perlu mendapatkan inspirasi yang terbaru agar tumbuh motivasi dan gairah usaha dengan konsistensi dan komitmen yang tinggi dalam upaya peningkatan produksi.
Sebagai mitra petani, penyuluh melakukan pengawalan dan pendampingan terhadap petani dalam berusaha tani, baik dalam penerapan teknologi, pemakaian benih bersertifikat, pemakaian pupuk, pengendalian hama dan penyakit, panen dan pasca panen.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah yang di dampingi oleh Dinas Kepala Dinas Pertanian Ir. Syafrizal dalam pertemuan evaluasi dan percepatan program dan kegiatan tanaman pangan bersama Dinas Pertanian se Sumbar di Gedung Pusat Kebudayaan di Kota Sawahlunto, Selasa (30/3/2021).
Dalam sambutannya Gubernur Mahyeldi menyampaikan dalam pelaksanaan program tahun 2021, pemerintah daerah telah menyusun program dan kegiatan kearah tercapainya produksi tanaman pangan terutama padi melalui bantuan benih bersertifikat pada masyarakat seluas 33.975 Ha.
“Termasuk pengembangan jagung dengan memanfaatkan lahan-lahan tidur dan terlantar guna mencapai produksi 1,2 Juta Ton terutama untuk menunjang industri pakan ternak di Sumbar,” sebut Mahyeldi.
Dalam upaya pencapaian peningkatan pendapatan masyarakat pada sektor pertanian pemerintah daerah telah menyusun program dan kegiatan dengan indikator utamanya adalah “peningkatan pendapatan petani”.
Untuk itu pemerintah daerah Provinsi Sumbar akan mengalokasikan anggaran APBD sebesar 10 persen dari total APBD sumbar untuk sektor pertanian, peternakan dan perikanan guna meningkatkan nilai tambah dan daya saing produksi yang dihasilkan sehinga diharapkan bertambahnya pendapatan petani di sumbar.
Kembali Sumatera Barat merupakan salah satu dari 17 Provinsi penyangga produksi padi nasional dengan luas baku lahan sawah sebesar 194.281 ha dengan tanam padi tahun 2021 sebesar 332.781 Ha dan produksi sebesar 1.548.916 ton.
Untuk mencapai target tersebut maka perlu dilakukan langkah-langkah, seperti pemakaian benih bersertifikat, pupuk bersubsidi, jaringan irigasi, pengurangan kehilangan hasil oleh organisme pengganggu tanaman (OPT), penggunaan alat mesin pertanian pra panen (alsintan) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta meningkatkan peran penyuluhan pertanian dalam percepatan peningkatan produksi padi.
“Keseriusan ini kami terus berupaya untuk mengurus pertanian, karena 57 persen penduduk Sumbar hidup di sector pertanian, selain itu juga kontribusi PDRB sebesar 22 persen,” di sektor lapangan usaha pertanian, ujar Mahyeldi.
“Pertanian bukan hanya pada peningkatan produksi, tetapi yang memiliki efek kebaikan pada petaninya yaitu peningkatan pendapatan petani,” pungkasnya. (Red)