Kembangkan Bersama, Kampung Eduwisata di Gresik

0
195

Gresik, MMCIndonesia.id –  PT Pertamina Lubricants melalui salah satu pabrik pelumasnya, Production Unit Gresik (PUG) bersama Pemerintah Daerah melakukan kegiatan *Rembug Akur Ngopi Bayar Pakai Sampah* dan meluncurkan *Kampung Kerajinan Daur Ulang dan Edukasi Urban Farming (Kreasi)* di Kopi Sampah Kelurahan Sidokumpul pada Rabu pagi (2/06).

Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Forkopimda Gresik dari Bupati Gresik, H. Fandi Akhmad Yani, SE, Sekretaris Daerah Drs. Abimanyu Pocoatmojo Iswinarno, Ketua DPRD H. Moch Abdul Qodir, Kepala Kejaksaan Negeri Heru Winoto SH MH, Kepala Pengadilan Negeri Hj. Wiwin Arodawanti, SH MH, dan Kepala Pengadilan Agama Dr. Sugiri, S.Ag MH, Wakapolres Gresik Kompol Eko Iskandar, perwakilan Kodim 0817 Gresik, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mokh Najikh, Kepala Organisasi Pejabat Daerah (OPD)  Muspika Kecamatan Gresik, dan Manager PUG PT Pertamina Lubricants Dody Arief Aditya serta lainnya hingga tokoh masyarakat.

Pada kesempatan ini, *Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani* meresmikan Kampung Kreasi bersama Manager Production Unit Gresik Pertamina Lubricants Dody Aditya dengan harapan mampu menjadi pilot project kampung eduwisata di kampung ini dan dapat di adopsi di wilayah lain atau lingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Kampung ini merupakan hasil karya yang lahir melalui kolaborasi dan sinergi hebat dari Karang Taruna, industri, pemerintah dan masyarakat,” ujarnya

Ia melanjutkan bahwa di Kampung ini masyarakat mengembangkan konsep pertanian dan perikanan dengan memanfaatkan lahan sempit di wilayah perkotaan dengan pola pertanian hidroponik.

Untuk menambah daya tarik, terdapat cat tembok rumah warga yang warna-warni sehingga menjadi kampung wisata yang instagramable.

“Setiap rumah terlihat hijau karena terdapat tanaman hidroponik. Jenis tanamannya beraneka macam, ada sayuran kangkung, brokoli dan sawi yang segar dan juga ada buah melon dan timun mas yang sudah berbuah,” jelasnya.

Bupati berharap tanaman hidroponik semakin dikembangkan. Mulai daei tanaman sayuran dan buah-buahan seperti timun emas dan melon. Ia meminta Karang Taruna Kampung Kreasi mengembangkan inovasi ini di lingkungan OPD Pemkab Gresik, sehingga hasil tanaman hidroponik bisa semakin banyak.

“Setelah berjalan-jalan di Kampung Kreasi, pengunjung juga bisa menikmati kopi membayar dengan sampah plastik dan kertas. Satu kilogram sampah ditukar dengan satu cangkir kopi hitam” pungkasnya.

*Ketua Dinas Lingkungan Hidup Moh. Najikh* menyampaikan terdapat empat hal yang bermanfaat dari Kampung ini.

Pertama, pemberdayaan manusia dengan 195 KK atau kurang lebih ada 600-700 orang yang sudah berdaya di kampung ini. Kedua adalah pemberdayaan usaha dengan kopi sampah Karang Taruna yang dalam waktu kedepan akan menjadi pelopor zero waste. Ketiga yakni pemberdayaan lingkungan melalui kegiatan daur ulang kerajinan dan pemanfaatkan lahan urban farming. Dan yang terakhir adalah pemberdayaan teknologi informasi dalam hal membangun jejaring pemasaran dan promosi.

“Harapannya melalui pembinaan secara kolaboratif ini, dapat memperkuat para pegiat lingkungan yakni Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) agar bisa lebih semangat dan termotivasi untuk mengembangkan kampung ini,” tutur Najikh.

*Manager PUG PT Pertamina Lubricants Dody Arief Aditya* menyampaikan bahwa PT Pertamina Lubricants memiliki komitmen tinggi untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat di sekitar wilayah operasi dengan melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Salah satunya adalah bersinergi untuk pengembangan kampung ini melalui Program CSR yakni Ngopi Bayar Pakai Sampah sebagai bentuk komitmen untuk mulai mengurangi penggunaan plastik maupun sampah lapak di lingkup masyarakat.

Dody menuturkan sejak dikembangkan inovasi program Ngopi Bayar Pakai Sampah di Kedai Kopi Sampah dari tahun 2019 ini, maka turut aktif dalam mengurangi jumlah sampah kering di wilayah Kelurahan Sidokumpul. Tercatat di tahun 2020, berhasil menyumbang jumlah pengurangan sampah yang ke TPS sebesar 1 ton sampah kering atau 0,082 % dari jumlah sampah keseluruhan di Kelurahan Sidokumpul.

“Melalui Kegiatan Rembug Akur ini juga, kami siap membantu warung kopi lainnya untuk mereplikasikan Program Ngopi Bayar Pakai Sampah yang berada di berbagai wilayah Kabupaten Gresik,” lanjut Dody.

Selain itu untuk mengembangkan daya tarik konsumen di Kegiatan Ngopi Bayar Pakai Sampah, dikembangkan jenis penukaran yang ditawarkan berupa penukaran terhadap produk pelumas pertamina. Walaupun membutuhkan tabungan sampah hingga 15 kg, diharapkan melalui ini masyarakat semakin termotivasi dalam pengurangan sampah.

Sinergi ini bermula dari Program Pengelolaan Sampah Stiker Reject Produk Pelumas Pertamina bersama Karang Taruna dan Kader lingkungan RT 2 RW 7 Kelurahan Sidokumpul dari tahun 2019.

“Kegiatan di masyarakat semakin berkembang hingga menjadi Kampung Eduwisata melalui inovasi pengelolaan sampah dan bertani. Semoga inovasi ini bisa terus dilanjutkan untuk meraih prestasi yang dapat membanggakan masyarakat,” ungkapnya.

Dody berharap dengan Program CSR yang telah dilakukan ini dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Developments Goals (SGDs) pada Pilar Pembangunan Lingkungan nomor 11 dan 12 yakni Membangun kota dan pemukiman inklusif, aman, tahan lama dan berkelanjutan dan Memastikan pola konsumsi dan Produksi yang berkelanjutan.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here