Kawah Sileri di Dieng Erupsi, Kondisi di Sekitar Kawah Masih Normal

0
230

Banjarnegara, MMCIndonesia.id – Kawah Sileri di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah mengalami erupsi freatik pada Kamis (29/4) pukul 18.30 WIB. Namun hingga saat ini tingkat aktivitas Gunung Dieng masih berada pada level normal.

Pengamat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Api Dieng, Surip, mengatakan letusan pada kawah sileri terjadi sekitar pukul 18.26 WIB dengan amplitudo maksimum 42,7 mm dan lama gempa 108,15 detik.

“Hanya erupsi freatik biasa, dan tidak didahului dengan gempa vulkanik yang signifikan, menandakan tidak adanya suplai magma ke permukaan. Erupsi ini mengeluarkan material batu dan lumpur, namun tidak mengeluarkan gas,” kata kata Surip saat dibungi via telp Kamis Malam.

Surip mengatakan, erupsi tersebut menghasilkan lontaran material 400 meter ke arah selatan berupa material batuan sejauh 200 meter dan lumpur hingga 400 meter.
Kemudian ke arah timur berupa material batuan sejauh 200 meter dan lumpur hingga 300 meter, serta ke arah barat 200 meter berupa lumpur.

Muntahan material batu meluncur hingga jarak antara 100 meter hingga 200 meter. Sedangkan material lumpur meluncur hingga kurang lebih 400 meter.

“Ketinggian asap tidak jelas, karena kondisi gelap, kemungkinan sekitar 80 meter, kami masih memantau untuk mengantisipasi erupsi susulan,” lanjutnya.

Ia juga masih terus memantau peralatan lapangan yang mati karena beberapa saat sebelum kejadian sensor mati. Sementara suhu sebelum erupsi masih kami cari karena hilang datanya,” tambahnya.

Surip mengatakan saat ini pascaerupsi status Kawah Sileri masih normal dan masyarakat dihimbau untuk tidak panik namun harus mematuhi peraturan yang ditetapkan.

PVMBG juga merekomendasikan agar dalam tingkat aktivitas level, masyarakat dan pengunjung/wisatawan tidak mendekati Kawah Sileri pada radius 500 meter dari bibir kawah, serta tidak beraktivitas di sekitar Kawah Timbang untuk menghindari ancaman gas-gas vulkanik konsentrasi tinggi yang dapat membahayakan jiwa.

“Sementara jalan di sekitar kawah ditutup untuk menghindari kecelakaan akibat tumpahan material lumpur,” kaa Surip.(nuha)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here