Minta Bebek Hingga Minta di Cukur Ganjar , ini Cerita Unik Bocah Rambut Gimbal pada DCF 2022

0
299
Salah satu anak berambut gimbal saat menjalani ritual pemotongan rambut gimbal.(foto/pudyanto.GI)

MMCindonesia.id,Banjarnegara – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo secara khusus diminta Adila Syifa Azahra (6), salah seorang bocah bajang, untuk memotong rambutnya pada tradisi potong rambut gimbal pada acara Dieng Culture Festival (DCF) yang digelar di kompleks Candi Arjuna pada Sabtu (3/8/2022).

Adila merupakan salah satu dari 15 bocah gimbal atau anak bajang (sebutan bagi anak berambut gimbal Dieng) yang dicukur dalam puncak acara Dieng Culture Festival. Dari belasan anak tersebut, permintaan para bocah gimbal itu berhasil menyita perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo .

Dua di antara permintaan tersebut adalah permintaan dua ekor meri atau anak bebek oleh Dewani Alessandra (5) dan Adila Syifa Azzahra (6) yang meminta dicukur langsung oleh Ganjar Pranowo.

”Iya, permintaannya selalu unik, ada hanya sekadar minta es krim, ada yang juga minta anak bebek. Itulah imajinasi anak-anak yang kadang-kadang orang tua musti tahu apa yang ada, tidak selalu kemewahan,” kata Ganjar

Dewani merupakan salah satu dari 14 anak bajang yang mengikuti prosesi potong rambut gimbal dalam rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) 2022.

Permintaan Dewani adalah yang paling sederhana di antara belasan anak bajang itu. Di antara 14 anak lainnya ada yang meminta hadiah mandi salju di Transword Jakarta, sepeda motor mainan listrik dengan merek tertentu, handphone warna ping, handphone lima kamera, make up mainan, kulkas, atau delapan es krim centong.

”Permintaannya aneh-aneh, itulah imajinasi anak-anak dan itu cerminan bagaimana kita orangtua mencintai dan peduli anak-anak. Ada yang hanya sekadar minta es krim. Dulu bahkan ada yang minta penari terus penarinya dihadirkan untuk menari,” lanjutnya

Selain itu ada juga yang meminta permintaan khusus tepat sebelum dipotong rambut gimbalnya. Seperti Adila Syifa Azzahra (6) tahun. Awalnya ia akan dipotong rambutnya oleh tamu undangan lain tetapi secara khusus ia meminta dipotong rambutnya oleh Ganjar Pranowo. Tidak hanya itu, usai dipotong Adila juga selalu ingin berdekatan dengan Ganjar.

Sebelum mengawali pemotongan rambut gimbal, Ganjar juga memimpin kirab budaya yang diikuti oleh warga sekitar. Kirab itu dilakukan dari Kantor Kepala Desa Dieng Kulon hingga depan gerbang Candi Arjuna.

”Event yang sangat menarik dari setiap Dieng Culture Festival ya, ada orang yang berkesenian, ada pentas tradisional, ada yang modern termasuk musik modern, ada potong rambut gimbal dan ini menarik karena wisatawannya banyak,” katanya.

Ia berharap tradisi-tradisi yang ada di dataran tinggi Dieng itu bisa terus dijaga dan dikembangkan.

Selain melestarikan budaya, tradisi itu juga mengundang banyak wisatawan untuk datang ke Dieng. ”Sisi lain tradisi-tradisi ini kita kembangkan menjadi satu event yang menarik untuk wisatawan bisa datang. Alhamdulillah ini masuk tahun ketiga setelah pandemi kita bisa menyelenggarakan secara luring dan antusias masyarakat yang luar biasa. Mudah-mudahan tradisinya terus berjalan dan tadi ada lho yang berasal dari luar Jawa Tengah,” sebutnya.

Adapun sebelum prosesi potong rambut gimbal, kelima belas anak bajang itu mengikuti prosesi jamasan terlebih dahulu. Prosesi itu dilaksanakan di kompleks Darmasala. Dalam prosesi itu, Siti Atikoh Ganjar Pranowo menjadi orang pertama yang diberikan kesempatan untuk menjamas dan mendoakan kelima belas anak bajang. (ahr)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here