MMCindonesia,Banjarnegara – PT Geo Dipa Energi (Persero) “GeoDipa” menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara untuk membentuk masyarakat tanggap bencana melalui program pelatihan Community Emergency H2S Drill .
Pelatihan digelar selama dua hari yakni pada Kamis hingga Jum’at (19-20/5/2022) di Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah.
HSE and Safeguard Superintendent Sigit Dwi Pamungkas menyatakan, Program pelatihan Community Emergency H2S Drill tersebut dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran serta memberikan edukasi kesiapsiagaan bencana.
“Dari program pelatihan tersebut diharapkan masyarakat menjadi tanggap dan siap dalam menghadapi situasi darurat bencana,” katanya.
Sigit menambahkan, pelatihan Community Emergency H2S Drill dilakukan sebagai wujud kesiapsiagaan bersama dalam menghadapi suatu kondisi emergency ataupun bencana.
“Kami ingin menyampaikan bahwa GeoDipa sangat concern terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana atau kejadian yang tidak diinginkan,” lanjutnya
Sigit juga berharap melalui pelatihan kesiapsiagaan bencana tersebut masyarakat lebih siap dan sigap untuk menghadapi situasi darurat.
“Kita semua berharap tidak terjadi bencana, namun pelatihan kesiapsiagaan seperti ini dapat meminimalisir risiko dan dampak dari suatu keadaan emergency ataupun bencana,” tambahnya
Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Aris Sudaryanto menyambut baik upaya GeoDipa dalam memberikan perhatian terhadap masyarakat Banjarnegara.
“Kami dari BPBD mewakili pemerintah daerah menyampaikan terima kasih karena dengan adanya sinergitas ini tentu menjadi langkah positif bagi pemkab Banjarnegara maupun GeoDipa itu sendiri,” katanya
Aris menambahkan, yang paling utama adalah melalui pelatihan kesiapsiagaan bencana adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pencegahan dan mitigasi dalam langkah menghadapi kebencanaan alam dan non alam.
“Dalam program ini nantinya masyarakat akan diberikan bekal materi dan pelatihan mengenai bagaimana SOP atau prosedur penanganan suatu bencana atau musibah, harapannya ketika masyarakat memahami itu maka tidak ada lagi yang perlu ditakuti,” jelasnya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo menambahkan, pelatihan kesiapsiagaan bencana sangat penting karena wilayah Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa Indonesia ini merupakan negara yang memiliki risiko kebencanaan tinggi karena letak geografisnya berada diantara tiga lempeng tektonik dunia yang menjadikannya sangat dekat dengan risiko kebencanaan, baik di tempat kita saat ini, maupun di tempat lain,” katanya.
Meski berada diwilayah rawan bencana, namun ia meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir, karena melalui pelatihan tanggap bencana masyarakat nantinya menjadi terampil dalam menghadapi bencana dan situasi darurat.
“Jika terjadi gempa bumi, tanah longsor, paparan gas beracun, maupun gunung meletus maka warga disini sudah terampil mengenai bagaimana cara penanganannya,” lanjutnya
Program pelatihan Community Emergency H2S Drill berlangsung selama 2 hari, hari pertama peserta pelatihan dibentuk ke dalam kelompok tanggap darurat bencana untuk kemudian diberikan materi pengetahuan dasar meliputi Medical First Aid dan Bantuan Dasar Hidup; Manajemen Posko Kedaruratan dan Prosedur Pelaksanaan Evakuasi Mandiri.
Sedangkan pada hari kedua peserta pelatihan melakukan pemetaan wilayah serta simulasi tanggap bencana di sekitar Dusun Pawuhan, Desa Karangtengah.(ad13)