BANJARNEGARA,mmcindonesia.id – Setelah berhenti total akibat pintu pengambilan air atau intake gate tertimbun sampah yang terbawa banjir besar sungai Serayu pada Desember 2020 lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mrica Banjarnegara akan beroperasi lagi awal Februari 2021.
PLTA Mrica berhenti akibat tingginya volume sampah yang didominasi limbah pertanian, batang bambu dan kayu ini bisa mengakibatkan pembangkit rusak.
General Manajer PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU) Mrica, Slamet Suwardi, kepada wartawan usai menemui bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, upaya penanganan waduk PLTA Mrica terus dilakukan. Langkah awalnya yaitu dengan mengoperasikan secara penuh turbin PLTA Mrica pada awal bulan Februari nanti.
Operasional PLTA (berkapasitas 180 MW) terpaksa dihentikan total akibat sampah dapat mengakibatkan pembangkit rusak.
Sejumlah pekerja diturunkan untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur yakni membersihkan sampah di intake gate dan endapan lumpur dengan cara membuka pintu penguras atau Drawdown Culvert (DDC).
Menurut Slamet Suwardi, pembukaan pintu DDC dilakukan sewaktu-waktu selama 20-30 menit. Sebelum pintu dibuka, akan diawali dengan bunyi alarm dan pemberitahuan melalui pengeras suara yang dipasang di berbagai tempat di daerah hilir.
“Kami tadi sudah meminta kepada Bupati untuk membantu meningkatkan kehati-hatian masyarakat di daerah hilir karena selama pembukaan pintu flushing DDC dilakukan, debit sungai Serayu mengalami peningkatan,” kata Slamet.
Slamet menambahkan, upaya lain yang dilakukan adalah memperkuat penahan sampah di arah hulu, jauh dari intake gate. “Kami juga sedang menjajagi kemungkinan membersihkan sampah secara otomatis menggunakan perahu dengan sistem radar atau ultra violet seperti di Jeju, Korea Selatan,” lanjutnya.
Sementara Bupati Budhi Sarwono mengatakan, Pemkab akan mendukung langkah-langkah PT Indonesia Power Mrica Power Generation Unit (PGU) Mrica dalam penanganan PLTA Mrica. “PLTA Mrica Ini merupakan aset nasional yang harus diselamatkan,” ujarnya.
Untuk menindaklanjuti himbauan dari PLTA, Bupati meminta masyarakat untuk berhati hati berkait dengan pembukaan pintu DDC yang dimungkinkan akan menggelontorkan banyak lumpur dan peningkatan debit air.
“Kami akan segera membuat surat edaran kepada para kepala desa didaerah hilir,”katanya.(ar13)