PANDEGLANG, MMCIndonesia.id – Puluhan warga Desa Kanekes, Kecamatan Leuwi Damar, Lebak atau yang akrab disebut warga Baduy, mendatangi Pendopo Pandeglang, Banten untuk melakukan Seba.
Jaro Saidi Putra salah satu pimpinan pada acara Seba mengatakan, Seba Baduy merupakan satu amanah dari para leluhur untuk menyampaikan sebuah pesan agar selalu menjaga kelestarian alam.
“Gunung ulah kalebur, leubak ulah diruksak, bisi katuar kayuna, bisi kasungkur batunya (Gunung jangan dihancurkan/dirusak, lereng jangan dirusak, takut pepohonan nya kena tebang, takut terbawa batunya.” ungkap Jaro Saida saat menyerahkan hasil bumi pada acara Seba, Sabtu (22/05).
Ia juga berpesan, jika Pemerintah Daerah Pandeglang harus dapat menjaga kelestarian diantaranya Gunung Karang, Gunung Aseupan, Gunung Pulosari, Gunung Honje dan Sangiang Sirah (Ujung Kulon).
“Cai, leuwi ulah dikotoran, menta dijaga, menta diraksa, keseluruhan menta diaping jeung kasalametan Air sungai jangan dikotori, minta dijaga, semuanya minta dibimbing untuk keselamatan),” imbuhnya.
Sementara, Sekda Pandeglang Pery Hasanudin yang mewakili Bupati Pandeglang menyampaikan terimakasih atas kunjungan warga baduy ke Pendopo Pandeglang, pesan yang disampaikan kata Pery, sangat dimengerti.
“Yang dititipkan oleh para karuhun insya Allah kami jaga supaya baik untuk kelangsungan hidup kedepan,” ungkapnya.
Dikatakan Pery, walaupun saat ini pembangunan terus berjalan, tetap memakai aturan dan tidak akan bersinggungan yang berdampak kepada pengrusakan lingkungan.
” Semua yang disebutkan sama kita akan dipelihara, semoga rombongan dulur ti baduy lancar dalam perjalanan nya menuju Provinsi Banten,” pungkasnya.
Hadir Kadis Pendidikan Dan Kebudayaan Taufik Hidayat, Kadispariwisata dr. Asmani
Masyarakat suku Baduy tetap melakukan Seba Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (21/5). Berbeda dengan sebelum pandemi Covid-19, ritual tahunan itu kali ini dilakukan tertutup dan terbatas.
Seba Baduy merupakan tradisi tahunan. Biasanya ribuan warga Baduy beriring-iringan melakukan kunjungan ke pendopo Bupati Lebak, lalu terakhir menemui Gubernur Banten untuk bersilaturahmi.
Namun, Seba Baduy tahun 2021 hanya diikuti 24 orang perwakilan. Mereka terdiri dari 7 orang dari suku Baduy dalam dan 17 orang dari suku Baduy luar.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengatakan, Seba Baduy dilakukan terbatas dan tetap melaksanakan protokol kesehatan. “Walaupun kita melaksanakan Seba Baduy ini dengan terbatas, semoga kita diberi kelancaran dan selalu dilindungi oleh Allah SWT, tentunya dengan hasil panen, kesehatan, pembangunan dan ekonomi masyarakat Baduy semakin membaik dan meningkat,” katanya.
Sementara itu, tetua adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes Jaro Saija berharap dengan dilaksanakannya Seba Baduy ini, masyarakat kabupaten Lebak tetap sehat dan Covid-19 cepat hilang.
“Biarpun di tengah pandemi, kami tetap melaksanakan Seba Baduy, mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Lebak ini sehat dan Covid-19 cepat hilang,” ujarnya.(*)