Mmcindonesia.id,Jakarta – Anggota DPR RI Asal Daerah Pemilihan Provinsi Kalimantan Selatan I Syaifullah Tamliha menilai bantuan langsung Subsidi BBM tidak tepat sasaran.
Berdasarkan hasil peninjauan lapangan di Dapil saya menemukan penerima bantuan subsidi BBM di terima mereka yang tidak berhak dan bahkan masih tergolong usia produktif.
“Usia Produktif koq bisa dapat bantuan”,tegas Syaifullah Tamliha menuturkan saat Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Sosial RI,di Komplek Parlemen Jakarta,Rabu (8/2/2023).
Menurut Tamliha hal ini terjadi karena kemungkinan kesalahan pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang perlu di perbaiki.Di duga data di DTKS hanya di isi oleh orang tertentu dan kemungkinan besar dari kerabat dan keluarga.
“DTKS terkadang hanya keluarga aparat saja,tidak mencerminkan orang miskin sesungguhnya”,kata Tamliha.
Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan tersebut menilai penerima bantuan langsung BBM bukan orang yang terdampak langsung dati kebijakan perubahan harga BBM.
“Tepat sasaran itu mereka yang berdampak dari BBM tersebut,misalkan tukang ojek,supir itu mereka yang betul betul terdampak”,jelasnya.
Penuturan di hadapan Menteri Sosial tersebut di beberkan Tamliha bukan tanpa dasar karena di cek langsung di lapangan terutama di Daerah Pemilihan di Provinsi Kalimantan Selatan.
“Saya cek di lapangan orangnya itu juga di kampung itu yang dapat itu,nanti dia dapat lagi bansos covid dan seterusnya”,pungkas Tamliha.
Pada kesempatan tersebut Tamliha meminta di lakukan pengecekan dan pendataan dengan cermat agar kedepan data orang miskin yang terdata di DTKS,benar benar orang yang miskin agar bantuan sosial dari pemerintah dapat benar benar tepat sasaran.