Warga Desa Kebondalem Banjarnegara Dilatih Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat

0
208
Warga Desa Kebondalem Banjarnegara Dilatih Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat

MMCindonesia.id,Banjarnegara – Penetapan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, diharapkan penyelenggaraan kegiatan tersebut dapat berjalan semakin baik, sebab penanggulangan bencana dilakukan secara terarah mulai pra bencana, saat tanggap darurat dan pasca bencana.

Pernyataan  tersebut disampaikan Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah  Amalia Desiana melalui Ketua Bidang pendidikan pelatihan dan relawan Agus Sutanto saat membuka pelatihan Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat (KBBB).

Pelatihan yang dilaksanakan di desa Kebondalem, Kecamatan Bawang tersebut diikuti oleh 30 peserta dari beberapa unsur pemuda dan masyarakat desa.

“PMI selalu berkomitmen dalam berbagai kegiatan kesiapsiagaan berbasis masyarakat atau pengurangan resiko bencana dengan beberapa pola,” katanya kepada media Selasa (30/8/2022)

Kedepan PMI Banjarnegara berkeinginan agar pembentukan desa tangguh bencana atau tim siaga bencana berbasis masyarakat dapat ditindaklanjuti secara kontinyu dan berkesinambungan.

“Pembentukan desa tangguh bencana atau sejenisnya menjadi sangat penting, namun pola pembinaan yang berkelanjutan itu menjadi jauh lebih penting,” lanjutnya.

Pihaknya berharap pemberdayaan masyarakat yang telah dilatih oleh PMI dan disebut tim Siaga bencana berbasis masyarakat (SIBAT) dapar mewarnai dengan berbagai kegiatan yang relevan.

“Tidak sebatas penanggulangan bencana alam saja, peningkatan kesehatan masyarakat serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya,” tegasnya.

Sementara itu ketua panitia kegiatan Tujono mengatakan, melalui pelatihan tersebut diharapkan dapat merumuskan strategi dalam upaya pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat.

“Peningkatan kapasitas masyarakat diwilayah rawan bencana menjadi sangat penting, merekalah yang punya akses langsung ditengah masyarakat,” tambahnya

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari pada 29-31 Agustus 2022 tersebut, peserta akan dibekali berbagai pengetahuan dan materi dari narasumber dan fasilitator yang ahli dibidangnya.

“Selain dari PMI, kami juga mendatangkan pemateri dari BPBD, Dinas Sosial dan Orari Banjarnegara,” lanjutnya.

Beberapa materi yang diberikan antara lain kepalangmerahan, kebijakan pemerintah dalam penanggulangan bencana, community awareness dan pertolongan pertama.

Selain itu juga diberikan materi Teknis respon bencana, manajemen posko, logistik, dapur umum, dan shelter, radio komunikasi, advokasi serta simulasi tanggap darurat bencana.

Sementara itu Kepala desa Kebondalem Mustakim menyampaikan terima kasih kepada tim PMI Banjarnegara yang telah berkolaborasi dan bersinergi dalam upaya peningkatan kapasitas bagi warga di wilayahnya.

“Kegiatan ini telah direncanakan jauh hari sebelumnya, namun karena beberapa hal baru dapat terealisasi saat ini,” ujarnya.

Pihaknya berharap, seluruh peserta dapat menyerap pengetahuan yang disampaikan dari fasilitator dan dapat diimplementasikan dalam kegiatan bermasyarakat.

“Kami berharap tim Sibat yang terbentuk nantinya dapat menjadi pioneer serta garda depan pelayanan kemanusiaan di desa, dengan berbagai aksi nyata ditengah masyarakat,” pungkasnya.(Adz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here