TANGSEL, MMCIndonesia.id – Gubernur Banten, H. Wahidin Halim membuka sayembara Pembangunan Tugu Pamulang. Ini jalan tengah yang kita ambil untuk memenuhi rasa kepuasan masyarakat Tangerang Selatan (Tangsel), kata Gubernur.
Dikatakan oleh Gubernur Wahidin Halim bahwa Pembangunan Tugu atau Menara Pamulang dibangun tahun 2018, di atas lahan milik Pemerintah Propinsi Banten. Pembangunan Tugu Pamulang sudah dinyatakan selesai dan final, kata wahidin lagi, dikutip dari video yang diunggahnya.
Tugu itu dibangun dengan latar belakang dan pertimbangan karena lokasi itu kumuh, ada baliho yang rusak/miring, di bawahnya juga banyak sampah. Dalam rangka refitalisasi salah satu konsepnya dengan membangun Tugu Pamulang tersebut.
“Kami meyakini bahwa bangunan tersebut merupakan simbolisasi atau melatarbelakangi tentang satu kondisi,” jelas Wahidin Halim.
Yang pertama bagaimana mengelaborasi simbul-simbol yang ada di Puspitek, itu digambarkan dan dijelaskan oleh perencana.
Kedua, tiang-tiangnya juga menggambarkan tentang kecamatan yang ada, yaitu 6 kecamatan. Jadi tentunya ada pertimbangan-pertimbangan Folosofis (perencana bertanggung jawab terhadap hasil dari pembangunan tersebut).
“Jadi saya jelaskan Pembangunan Tugu Pamulang sudah selesai. Kalaulah itu kemudian menimbulkan penilaian masyarakat, itu merupakan hak masyarakat. Kalaupum kemudian menimbulkan opini itu juga demokratis, hak masyarakat untuk berpendapat,” tegasnya.
Kalau lah itu memang perlu diadakan perubahan, tentunya kami akan pertimbangkan dengan kondisi keuangan Propinsi Banten.
Ya sudah kita sayembarakan sekalian, kita undang publik menurut publik mana yang bagus silahkan disain biar saya sayembarakan nanti, katanya.
“Melalu proses sesuai ketentuan yang berlaku. Tapi jangan lupakan juga simbolisasi-simbolisasi Banten, Kesultanan dan sebagainya. Kita bangun menara atau tugu rang relative mewakili dari berbagai unsur,” tambahnya.
Saya kira itu jalan tengahnya. Untuk memberikan rasa kepuasan pada masyarakat Tangsel, pungkas Gubernur.