Serang, MMCIndonesia.id – Kabid Humas Polda Banten Kombes. Pol. Edy Sumardi meminta masyarakat untuk tidak memposting video ataupun foto ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar, Minggu (28/3/2021).
“Tolong stop di kita, hapus, dan jangan di share ke yang lain video, dan foto aksi bom bunuh diri yang terjadi di Makassar,” ujar Edy Sumardi.
Edy Sumardi mengatakan, tujuan dari aksi teroris adalah untuk membuat rasa takut, dan teror serta ancaman kepada masyarakat. Jika video atau foto disebarkan, secara tidak langsung kita turut mendukungnya.
“Perlu diketahui bahwa tujuan teroris melakukan bom bunuh diri, memang untuk membuat teror, ancaman, rasa takut kepada seluruh masyarakat dan agar kita share untuk promosi kejahatannya,” tutur Edy Sumardi.
Lebih lanjut, Edy Sumardi menjelaskan bahwa Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) turut mengatur penyebaran konten kekerasan. Aturan itu terdapat pada pasal 29 dan pasal 45 B.
Bagi orang yang menyebarkan konten kekerasan, baik itu berupa video atau foto bisa dianggap melanggar Undang – Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi, dan Transaksi Elektronik.
Pasal 29 berbunyi : Setiap orang dengan sengaja, dan tanpa hak mengirimkan Informasi elektronik, dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut – nakuti yang ditujukan secara pribadi.
Pasal 45 B berbunyi : Setiap Orang yang dengan sengaja, dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik, dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut – nakuti yang ditujukan secara pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun, dan/atau denda paling banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah). (Red)