Jakarta, MMCIndonesia.id – Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Dr. H. Moeldoko meminta Ormas Islam Mathla’ul Anwar menjadi partner / mitra strategis Pemerintah dalam membangun bangsa dan menyebarluaskan gagasan membangun harmoni umat dalam keragaman.
Ketika menerima audiensi Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA), dan Panitia Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar di Jakarta, Kamis (25/3/2021), Moeldoko juga meminta Mathla’ul Anwar agar turut membina umat sehingga bisa memberantas intoleransi di tengah masyarakat.
Pada audiensi dengan Kepala Staf Kepresidenan di Komplek Kantor Kepresidenan Jakarta itu sendiri Ketua Umum PBMA KH Ahmad Sadeli Karim didampingi oleh Ketua SC Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar Mohammad Zen, Ketua OC Andi Yudi Hendriawan, dan Ketua PBMA Bidang Pendidikan Jihaduddin.
Tujuannya adalah bersilaturahim serta melaporkan persiapan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar, dan Munas ke-5 Muslimat Mathla’ul Anwar yang akan berlangsung pada 1 – 3 April 2021 di Mega Mendung Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat.
Kepala Staf Kepresidenan yang didampingi Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin lebih lanjut mengemukakan, permasalahan perbedaan pemahaman keagamaan seharusnya sudah selesai, dan jangan lagi menjadi perdebatan yang akan mengarah pada intoleransi.
Ia juga mengemukakan, prioritas pembangunan di era kedua Pemerintahan Presiden Jokowi adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM), namun pembangunan infrastruktur juga tetap dilakukan, dan pembangunan hanya akan berjalan lancar jika Pemerintah tidak lagi disibukkan oleh urusan intoleransi.
Terkait pelaksanaan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar, Moeldoko mendukung kehadiran Presiden Jokowi untuk membuka acara tersebut serta berharap muktamar Ormas yang kini sudah berusia lebih dari satu abad itu berlangsung sukses dan aman.
Terkait usulan agar pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman ditetapkan sebagai Pahlawan Naaional, Moeldoko yang juga Wakil Ketua Tim Pemilihan Pahlawan Nasional akan mempelajari serta menyuarakan dukungannya.
Kepala Staf Kepresidenan menambahkan, pihaknya mengapresiasi peran KH Mas Abdurrahman dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan modern (klasikal) yang diterapkan Mathla’ul Anwar sejak tahun 1916. (Red)