SUMATERA BARAT, MMCIndonesia.id – Saat ini Wisatawan Mancanegara amat sulit diharapkan sebab persoalan Covid – 19. Karena itu, mari kita tingkatkan kunjungan wisatawan domestik dengan membangunan promosi konten – konten media sosial dalam dunia yang terbuka. Sudah saatnya cara berfikir kita, “this is thingking without the box, rule our mind”, ini adalah pemikiran tanpa kotak yang mengatur pikiran kita, di era digital ini sesungguhnya ada peluang mudah.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat DR(cand). Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., MSc., MM, IPA., ASEAN.Eng., pada acara temu ramah dengan Forum Kepariwisataan Kab/Kota se – Sumatera Barat, di Aula Bappeda, Tuapejat, Selasa (23/3/2021).
Wagub Sumbar menyampaikan, tadi sebelum sampai ke Pulau Awera, saya video call Rafi Ahmad, selebriti, dan juga pengusaha yang memiliki 50 juta followers terbanyak di Indonesia, dan rangking 60 di dunia.
“Saat ini saya berada di kepulauan Mentawai, dan memperlihatkan suasana alam laut Mentawai yang begitu indah sekali. Rafi Ahmad, ia katakan sangat terpesona, dan berjanji akan datang ke Mentawai, Sumatera Barat. Keindahan alam Mentawai sesuatu yang menyenangkan,” ujarnya.
Wagub juga menambahkan, keluhan kesedihan Flavio di pulau Awera, 1 tahun tidak ada kunjungan turis mancanegara ke Mentawai.
“Saatnya kita beralih pikirkan bagaimana yang biasanya turis mancanegara 1 malam cost 2 juta, turis domestik cukup dengan cost 1 juta, tapi jauh bisa lebih ramai. Dan Mentawai lebih mudah dijangkau dari Ibukota negara, Jakarta – Padang – Mentawai, daripada ke Derawan yang terletak tidak jauh dari daratan Kalimantan Timur, di Kabupaten Berau yang cost lebih besar. Namun Derawan sudah duluan naik hingga terkenal didatangi banyak orang,” ungkap Audy.
Oleh karena itu, Audy minta Kadis Pariwisata Mentawai, dan Kadis Pariwisata Sumbar untuk mengagendakan pertemuan para pentolan travel, dan selebgram dari DKI Jakarta, Jabar, Jatim, Bali, dan Sumatera Utara di Kepulauan Mentawai untuk membicarakan paket wisata, dan buatkan MoU kerjasama memajukan kunjungan wisatawan domestik ke Mentawai.
“Nantinya, para selebgram minimal sebanyak 150 orang tersebut membuat video yang like oleh follower di daerahnya masing – masing. Memang membutuhkan biaya, namun perjanjian laporannya mereka sebagai bukti penayangan. Harapannya minimal dari 50 persen dari follower mereka akan memberikan respon yang baik. Kita lihat dampaknya apakah berpengaruh terhadap aktivitas kunjungan ke Mentawai. Kita coba saja, tidak ada salahnya,” ajaknya, dan agar Kabupaten / Kota yang lain dapat melakukan hal serupa terhadap wisata unggulannya masing – masing.
Bupati Mentawai, Yudas Sabagalet, dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi atas kegiatan rakor Dinas Pariwisata se – Sumbar, dan juga berharap dukungan Gubernur, dan Wakil Gubernur untuk memajukan kunjungan wisata Kepulauan Mentawai sebagai salah satu upaya mengentas kemiskinan di Mentawai.
“Saat kini kira merubah paradigma pariwisata Mentawai, bukan surving semata, akan tetapi perlu mencari pola lain dalam memajukan pariwisata mentawai yang langsung bisa menyentuh kesejahteraan masyarakat Mentawai. Selama ini, wisata Surving tidak terjadi pendritibusian pengaruh kepada penurunan angka kemiskinan di Mentawai yang masih saja 14 persen, dan amat paradok dengan potensi pariwiata yang ada,” ungkapnya.
Yudas menbahkan, kita perlu kembangkan talent enterpreniur penting bagi penataan, dan pengelolaan wisata Mentawai agar tidak fokus surving saja, perlu pengembangan lain, apakah selam, penelitian alam, pengobat sikerai, kebudayaan, dan lain-lain.
“Mentawai memiliki dokter pengobatan tradisional, ada mata air alam, dimana walau terkena ombak yang airnya tidak asin. Tentu semua hal – hal yang asik, dan aneh ini jika dibuatkan penuturan cerita- cerita fiksi oleh para penulis, juga akan mampu membangkitkan spirit orang yang penasaran, dan selalu ingin datang ke Mentawai. Kita berharap kepada Wagub agar pembangunan pariwisata Mentawai maksimal majunya. Jadikan Mentawai sebagai kampung masyarakat Sumatera Barat, dan rumah bagi semua,” pungkas Yudas.