BANJARNEGARA,MMCIndonesia.id-Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Bawang Banjarnegara menggandeng PT BPR Surya Yudhakencana (BSY) dalam program link and match pernikahan “Kelas Industri”. Penandatanganan akad pernikahan berlangsung di aula SMKN 1 Bawang, Jumat pekan lalu (29/1), oleh Kepala SMKN 1 Bawang Dra. Widiastuti, M.M. dan Direktur Utama BSY Sugeng Riyanto,SE.
“Kelas Industri” yang dikerjasamakan adalah kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan lembaga. Kerjasama link and match (keterkaitan dan kesesuaian) dilakukan sebagai upaya menyelaraskan kurikulum lembaga pendidikan kejuruan dengan dunia usaha dan dunia industri. Menurut Widiastuti, istilah pernikahan dipilih sebagai gambaran hasrat bahwa ke depan dunia sekolah dengan dunia usaha bukan hanya bekerjasama tetapi juga bisa hidup bersama.
“BPR Bank Surya Yudha kami pilih untuk melakukan pernikahan link and match karena reputasinya yang tidak diragukan. BSY merupakan BPR terbaik dan terbesar di Jawa Tengah dan aset terbesar nomer tiga di Indonesia. BSY juga memiliki jaringan luas yang memungkinkan untuk menampung lebih banyak tenaga kerja tamatan SMKN” kata Widiastuti.
Dalam acara penandatanganan kerjasama tersebut, hadir pula perwakilan Dinas Pendidikan Jawa Tengah Wilayah IX Dwi Suroso, founder dan owner BSY Satriyo Yudiarto, pemegang saham BSY yang juga penerus generasi kedua kepemimpinan BSY Ananta Yudha Irianto, pengawas SMK, Komite Sekolah, serta puluhan alumni SMKN 1 Bawang yang telah bekerja di BSY.
Sementara itu Direktur Utama BSY Sugeng Riyanto mengatakan sangat antusias menyambut tawaran link and match pernikahan ini karena SMKN 1 Bawang merupakan sekolah yang dikelola dengan serius untuk melahirkan para alumni yang memiliki kompetensi di berbagai bidang.
“Selain sebagai sekolah rujukan nasional, SMKN 1 Bawang juga sekolah rintisan Badan Layanan Umum Daerah, sekalgus menjadi sekolah centre of excellence” kata Sugeng yang merupakan alumnus SMKN 1 Bawang tahun 1995.
Ia mengungkapkan fakta bahwa mayoritas tamatan sekolah lanjutan tidak siap memasuki dunia kerja, karena ada kesenjangan antara kurikulum sekolah dengan kebutuhan kompetensi dunia usaha dan dunia industri. Dengan program kelas industri, kurikulum sekolah bisa diselaraskan.
BSY sendiri sangat terbuka dengan para tamatan SMK untuk memasuki industri perbankan yang dipimpinnya. Lebih dari 40 karyawannya merupakan lulusan SMKN 1 Bawang, sebagian telah menjadi pejabat eksekutif, serta pengurus BSY.
Realisasi Kelas Industri program studi kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan lembaga dimulai tahun ajaran baru 2021. SMKN 1 Bawang berperan menyediakan tempat, siswa dan guru magang. Sedangkan BSY berperan sebagai pengajar, instruktur, dan konsultan. Selain aktivitas klasikal, juga akan dibuat bank mini untuk praktek perbankan para siswa program studi akuntansi.
Dalam waktu bersamaan SMKN 1 Bawang juga menandatangani kerjasama program studi budidaya ikan tawar dengan PT CJ Chiljedang Batang.(Fiki Fidiantoro)