Gelar Karya P5, Siswa Buat Start Up Kuliner

0
159
Sebanyak 24 lapak kuliner menjejali arena indoor Gedung Olahraga SMAN 1 Sigaluh, Jumat (6/1/2023). Penjualnya merupakan siswa-siswi sekolah tersebut , yang tengah mengikuti kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). (foto/ahr)

MMCindonesia.id,Banjarnegara – Sebanyak 24 lapak kuliner menjejali arena indoor Gedung Olahraga SMAN 1 Sigaluh, Jumat (6/1/2023). Penjualnya merupakan siswa-siswi sekolah tersebut , yang tengah mengikuti kegiatan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Mereka tengah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dengan tema “Menggali Potensi Daerah lewat Wirausaha Muda”.

Kepala SMAN 1 Sigaluh Ibnu Rohmadi diwakili Wakasek Humas Heni Purwono mengungkapkan, kegiatan ini merupakan puncak acara setelah siswa melakukan riset selama tiga pekan.

“Mereka kita coba kenalkan bagaimana membuat start up kuliner, karena itu yang paling mudah diaplikasikan di sekolah. Namun ke depan harapan kami tentu mereka bisa mengembangkan wirausaha lain yang lebih beragam,” harap Heni.

Wirausaha tidak sekadar menjual, tambah Heni, namun juga jasa, aplikasi teknologi dan lain sebagainya.

“Pak Jokowi mengawali karir sebagai pengusaha mebel, Pak Wing Chin juga pengusaha jasa infrastruktur. Ini yang diramalkan Anies Basewdan tahun 2007 bahwa ke depan Indonesia akan banyak dipimpin pengusaha. Era pemimpin militer berakhir dengan berakhirnya Pak Suharto. Maka ke depan jiwa wirausaha sangat penting untuk membekali masa depan siswa,” ujar Heni di hadapan ratusan siswa saat membuka kegiatan dengan pemotongan pita.

Wakasek Bidang Kurikulum SMAN 1 Sigaluh Dwi Sulistiowati menambahkan, kegiatan P5 menjadi pembeda utama dengan Kurikulum 2013.

“Di Kurikulum sebelumnya tidak ada kegiatan semacam ini. Tentu sebuah inovasi yang patut diapresiasi. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menginspirasi siswa untuk berwirausaha secara mandiri,” harap Dwi.

Salah satu siswa SMAN 1 Sigaluh Muhammad Danang mengungkapkan kegiatan P5 sangat menantang baginya.

“Kita diminta terjun ke lapangan, melakukan riset usaha yang sukses di masyarakat, membuat videonya, lalu kita menduplikasi usaha yang kita teliti. Meskipun susah, namun sangat bermanfaat karena kita bisa tahu seluk beluk usaha, dan pastinya kita senang,” ujar Danang.(adz)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here