Pedagang Keliling Mengadu ke Anggota DPRD, Mengaku Dilarang Berjualan di Halaman Sekolah

0
125
Pedagang Keliling di Banjarnegara Mengaku ke Anggota DPRD, Mengaku Dilarang Berjualan di Halaman Sekolah.(foto/doc)

MMCindonesia.id,Banjarnegara – Puluhan pedagang keliling yang tergabung dalam Paguyuban Keliling Berkah Sejahtera menyambangi rumah anggota DPRD Fraksi PKS Dapil 1 H. Pujo Hardiansah untuk menyampaikan aspirasi tentang menurunnya omset penjualan.

Kebanyan para pedagang mengeluhkan situasi tersbut karena saat ini kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih ditambah lagi adanya larangan dari banyak sekolah yang tidak membolehkan siswanya membeli jajan diluar lingkungan sekolah.

Sarji, Salah satu pedagang keliling mengeluhkan kebijakan sekolah yang melarang siswanya untuk jajan diluar sekolah.

Dia berharap agar sekolah bisa memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk tetap jajan diluar sekolah, setidaknya pada jam istirahat.

“Kami berharap ada kebijakan dari sekolah agar siswanya bisa bisa jajan, kami juga me jamin jajanan kami higienis dan sehat,’katanya Selasa (25/10/2022)

Sementara itu, sebagian pedagang lain menyampaikan bahwa gerobak dan peralatan berjualan sudah mulai rusak.

Dan hingga saat ini belum bisa memperbaiki karena minimnya anggaran dampak dari sepinya penjualan.

“Kami berharap  agar pemerintah Kabupaten Banjarnegara bisa memberikan bantuan peralatan berjualan kepada kami, karena terus terang kondisi ekonomi kami sedang sulit, Mohon diperjuangkan ya pak, ” kata Puji seorang pedagang batagor yang sehari-hari berjualan di pertigaan Kecamatan Banjarmangu.

Dalam kesempatan itu H. Pujo Hardiansah menyampaikan agar masukan-masukan dari pedagang supaya direspon oleh pemerintah kabupaten dengan memberikan bantuan peralatan berjualan dan apabila memungkinkan di usahakan pinjaman dana lunak dengan kemudahan mengangsur agar pedagang dapat berjualan kembali.

Salah satu sektor yang sangat terpukul oleh pandemi Covid-19 adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang juga menggerek turunnya perekonomian nasional.

Kondisi ini bisa dipahami karena UMKM mempunyai kontribusi yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

Menurut data Kementerian Koperasi, Usaha Keci, dan Menengah (KUKM) tahun 2018, jumlah pelaku UMKM sebanyak 64,2 juta atau 99,99% dari jumlah pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerja UMKM adalah sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.

Sementara itu kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional (PDB) sebesar 61,1%, dan sisanya yaitu 38,9% disumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya sebesar 5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha.(A9)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here