Sumbar, MMCIndonesia.id – Gubernur puji kekompakan masyarakat ranah dan rantau
masyarakat Suku Guci Nagari Balah Aie Timur Kecamatan VII Koto Padang Pariaman yang terlihat dalam pelaksanaan peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad yang dipusatkan di Surau Genteng jorong Pincuran Sungsang.
Maulid Akbar yang bertujuan untuk menunjukkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad yang telah membawa umat keluar dari alam jahiliyah itu tidak hanya dihadiri oleh masyarakat yang tinggal di kampung halaman, tapi juga ratusan orang perantau yang menggelar “pulang basamo”.
“Ketika kita melakukan gerakan kembali ke nagari pascareformasi, sesungguhnya inilah salah satu tujuannya. Menyatukan potensi dari ranah dan rantau,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi di Padang Pariaman, Minggu malam (31/10/2021).
Ikatan emosional antara perantau dengan kampung halamannya tidak akan putus meski sudah berpuluh-puluh tahun tidak bisa pulang ke kampung. Jika terjadi musibah di kampung, perantau juga merasakan sakitnya. Ikut membantu untuk meringankan.
Ketika ada pembangunan untuk kemaslahatan umat di kampung, perantau ikut mengirimkan dana bantuan.
Ketika ada acara besar, masyarakat di kampung juga tidak lupa mengundang para perantau untuk pulang bersama, menjalin tali silaturahim.
“Ini pulalah yang dikatakan dalam Alquran surat Ali Imran 103. Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai,” katanya.
Ia berpesan agar kekompakan itu terus dijaga dan dipelihara dalam kerangka upaya memajukan dan mensejahterakan masyarakat nagari.
Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengatakan Maulid Nabi yang digelar secara besar-besaran itu semata-mata adalah bentuk rasa syukur sekaligus upaya memperkuat tali silaturahmi masyarakat di kampung dan perantauan.
“Jadi tidak benarlah bila ada yang menyebutnya bid’ah. Tujuannya jelas,” ujarnya.
Ia berterima kasih ada Gubernur Mahyeldi yang bersedia untuk datang dalam acara tersebut dan berharap dukungan Pemprov Sumbar dalam berbagai program dan kegiatan di daerah itu.
Dalam acara Maulid Nabi itu setiap rumah di Jorong Pincuran Sungsang ikut membawa beragam bawaan, kue-kue, buah-buahan, dan beragam kuliner lain. Sementara di Surau, telah pula disediakan beragam hidangan olahan dari daging empat ekor kerbau yang disemblih khusus untuk acara. (Falsanar)