Banyuwangi, MMCIndonesia.id – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi sejumlah inovasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Hal itu disampaikan Mendagri saat mengunjungi Smart Kampung Desa Sukojati, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Jumat (4/6/2021).
Dalam kunjungan kerja tersebut, Mendagri menyaksikan langsung berbagai inovasi yang dilakukan Smart Kampung Desa Sukojati, di antaranya Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dan layanan berbasis teknologi informasi lainnya. Misalnya dalam pelayanan penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). “Cepat sekali pelayanan publik yang diberikan dengan memotong banyak birokrasi,” ujar Mendagri.
Tidak hanya itu, Mendagri juga cukup terkesan dengan dengan sumber daya manusia (SDM) yang dipekerjakan di Smart Kampung Desa Sukojati. Menurutnya, mengubah SDM itu tidaklah mudah, karena dibutuhkan kemauan dan pelatihan terkait hal teknis lainnya. “Jujur saya harus banyak belajar dari kepala desa, ini bisa menjadi model,” imbuhnya.
Kunjungi MPP Banyuwangi
Dalam lawatannya ke Banyuwangi, Mendagri juga sempat mengunjungi Mall Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Banyuwangi. Keberadaan MPP ini menarik perhatian Mendagri karena tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Sebelum jam operasional dibuka, lokasi terlebih dulu dilakukan penyemprotan cairan disinfektan, menyediakan hand sanitizer serta membatasi jumlah pengunjung agar tidak terjadi penumpukan.
Tak hanya terpusat di MPP, sejumlah layanan juga dapat diakses di tingkat desa. Hal itu dimungkinkan karena layanan tersebut terhubung dengan sistem di tingkat kabupaten. “Ini menarik bagi saya karena kalau dibuat besar kemudian ditumpuk disatukan di sini saat pandemi akan berisiko”, ujar Mendagri.
Tidak hanya itu, berbagai inovasi di tengah pandemi juga dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk memudahkan masyarakat mengurus administrasi maupun perizinan menjadi satu pintu. Inovasi tersebut di antaranya adalah Grab Layanan, Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa), Jemput Bola bagi masyarakat desa maupun layanan publik di kampung-kampung nelayan.
Diakui Mendagri, hal ini merupakan langkah proaktif dan terobosan yang luar biasa untuk memudahkan masyarakat mengurus proses adninistrasi persuratan maupun perizinan. “Nah, bagi masyarakat yang segan atau tidak mengerti di situ didatangi, sehingga lebih mudah dan merasa nyaman, ini saya kira terobosan yang luar biasa,” ujar Mendagri.
Mendagri berharap Mall Pelayanan Publik di Banyuwangi dengan berbagai inovasinya menjadi contoh bagi daerah lain, terlebih di saat pandemi Covid-19.(*)